10 Siswa SLBN Depok Mengikuti Gebyar Pramuka PKLK

Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda digelar pula Gebyar Pramuka Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Tingkat Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan di Cilampuyang, Garut. Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai media untuk mengembangkan potensi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam kegiatan ini, siswa yang bergabung dapat mengikuti berbagai macam pelatihan ketangkasan dan kesenian.

PKLK Jawa Barat ini mengusung tema Menuju Kemandirian Melalui Pendidikan Karakter. Berdasarkan data yang didapatkan dari bandungberita.com, kegiatan ini diikuti sekitar 510 siswa SD, SMP, SMA Luar Biasa Negeri (SLBN) dari 27 Kabupaten se-Jawa Barat. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kasdim 0611 Garut Mayor Inf Hamzah Budi Santoso, SE serta dihadiri pula oleh Kabid PKLK H. Nanang Nurwasid S.Pd, Wakapolres Garut, Kompol Abdul Kholik, Kadispora Kab. Garut dan Kwarcab Kabupaten Garut.

[Baca Juga: Dorong Kreativitas Pelajarnya, SLBN 02 Jakarta Gelar Acara Ini]

Kabid PKLK Disdik Jabar Nanang Nurwasid menyebutkan, dilansungkannya kegiatan PKLK ini diharapkan mampu menjaga semangat siswa dan memberikan pendidikan kepada peserta sehingga para siswa dapat lebih pro aktif, komperatif, inovatif, mandiri, dan berkarakter.

Ketua pelaksana kegiatan Tamudin melanjutkan, dirinya berharap kegiatan PKLK ini bisa menjaga kualitas sumber daya manusia sekaligus menambah pengetahuan, keterampilan dan pengamatan serta mempererat tali persaudaraan antaranggota pramuka.

“Gebyar Pramuka PKLK berlangsung sejak 28 sampai 31 Oktober 2019 di Garut. Seluruh siswa yang terlibat diberikan materi berupa pasang tenda, karnaval, pertunjukan seni, lomba dan lain-lain. Ini juga bisa melatih ketangkasan dan mengembangkan potensi diri,” ujar Kepala SLBN Kota Depok Cornelia Dewi.

[Baca Juga: Pelajar Sekolah Luar Biasa Unjuk Bakat di Pencanangan HUT Ke-492 DKI]

Melansir dari depok.go.id (31/10/2019) Kota Depok mengirimkan 10 siswa SLBN dengan 10 pendamping untuk kegiatan ini. Para siswa yang ikut pun datang dari berbagai jenis ketunaan mulai dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa maupun siswa autis.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, siswa bisa lebih mandiri dan berpeluang mengembangkan potensi. Selain itu, diharapkan PKLK dapat mengajarkan siswa yang berpartisipasi untuk melihat kemampuan teman-teman lain dari jenis ketunaan yang berbeda, serta terjalin kerja sama antarsiswa SLBN,” kata Cornellia.