Kesehatan
200.000 Anak di Kota Medan Jadi Pecandu Narkoba
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara, Safruddin SH MHum menyebutkan, berdasarkan hasil operasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, sebanyak 200.000 - 300.000 anak di Kota Medan sudah menjadi pecandu narkoba.
Hal itu dikatakan Safruddin saat membuka Sosialisasi Bahaya Narkoba yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara, di Hotel Four Point Medan (2/12/2021).
“Dari hasil operasional BNN, 200.000 - 300.000 anak di Kota Medan, pecandu narkoba. Mereka pecandu, orang yang sakit,” ungkapnya.
Bahkan dari hasil razia aparat di warnet, 10 dari anak yang diamankan, 8 diantaranya positif menggunakan narkoba.
Mirisnya lagi, anak-anak ditawarkan untuk menjadi pengedar. Hal ini sangat berbahaya, karena ditargetkan penjualan sehingga dia mengajak keluarga atau adik kandung membeli agar barangnya laku. “Rata-rata ekonomi anak-anak itu tidak mampu,” sebutnya.

Dikatakan, anak-anak itu merupakan pecandu, namun karena orang tua menyalahkan dan menghukum, maka pemberantasan penyalahgunaan narkoba tidak maksimal. Sementara dalam penyalahgunaan narkoba banyak terlibat, pecandu, bandar, dan lainnya.
“Sumut Peringkat pertama penyalahgunaan narkoba. Dari hasil penelitian tersebut, 7 persen atau 1,5 juta pengguna narkoba,” katanya.
Oleh karenanya, untuk menangani dan menolak peredaran narkoba itu harus melibatkan seluruh pihak.
“Camat, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat, media untuk bersinergi untuk menolak narkoba. Dan membangun sikap di masyarakat tolak narkoba sehingga perlahan-lahan berkurang. Kalau jaringan agak sulit dijangkau karena internasional. Kalau diganggu tidak mampu, hanya aparat yang bisa,” jelasnya.
Pemerintah juga berupaya bagaimana permasalahan narkoba secara perlahan teratasi. Bahkan Gubernur Edy Rahmayadi menargetkan tahun 2023, Sumatera Utara turun rangking penyalahgunaan narkoba. “Paling tidak berada di peringkat 5,” katanya.
Sementara Kabag Ops Ditnarkoba Polda AKBP Hendri Rickson Sibarani SE menyebutkan, 80 persen peredaran narkoba internasional masuk ke Indonesia dari jalur laut.
“Narkoba merupakan kejahatan internasional, terorganisir. Pembuat, pengangkut dan pengedar terputus dan tidak saling kenal. Makanya diperlukan petugas yang terstruktur untuk pemberantasan,” katanya.
Di Sumut sesuai data direktorat narkoba pada tahun 2020 sebanyak 7.288 kasus dengan 9.471 tersangka. Dari Januari sampai September 2021, terdapat 5.378 kasus dengan 6.948 kasus.
Bahkan, lembaga pembinaan masyarakat berubah menjadi tempat pembelajaran bisnis narkoba.
Dalam pemberantasan, pihaknya tidak pandang bulu untuk melakukan penindakan penyalahgunaan narkoba termasuk keterlibatan.
“Apabila pecandu tidak terlibat jaringan, maka dilakukan rehabilitasi. Secara kesehatan, pecandu badannya rusak, mudah sakit dan mudah terpapar HIV/AIDS,” katanya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Astra Life Hadirkan Apps MyAstraLife Guna Permudah Akses Bagi Nasabahnya
19 August 2022, 15:55
Dalam upaya mendorong proses digitalisasi untuk mempermudah para nasabah serta calon nasabahnya, Astra Life secara resmi meluncurkan aplikasi MyAstraLife.

Bisnis
Peluncuran realme Pad Mini, Tablet Mumpuni dengan Harga Terjangkau
19 August 2022, 13:53
Dengan harga yang masih di kisaran Rp2 jutaan, realme Indonesia menghadirkan produk tablet mini dengan jeroan yang mumpuni.

Properti dan Solusi
Dilengkapi 7.421 Rusunawa, JAKHABITAT Diresmikan Anies
19 August 2022, 11:51
Dalam rangka memberikan akses pemukiman berkualitas dengan biaya terjangkau untuk warganya, Anies Baswedan meresmikan ribuan Rusunawa dalam program JAKHABITAT.

Berita Kawasan
Veteran Kemerdekaan Naik Podium di Upacara HUT ke-77 RI Kota Bekasi
18 August 2022, 15:41
Dalam upacara HUT RI ke-77 kemarin di Kota Bekasi terdapat momen menarik ketika seorang veteran perang kemerdekaan Indonesia turut diundang untuk memberikan pesan kepada generasi penerus.