Pendidikan
40 Anak Curhat ke Menkes dan Kementerian PPPA Terkait Pandemi
Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, sekitar 40 anak difasilitasi Forum Anak Nasional mendapatkan kesempatan bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengenai pengalaman mereka di masa pandemi COVID-19 ini.
Mereka adalah perwakilan anak-anak positif COVID-19, serta anak-anak dengan orangtua sebagai tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia. Dalam acara bertajuk Audiensi Pandemi dari Mata Anak Indonesia ini anak-anak curhat menyampaikan pandangan, harapan dan aspirasi mereka terkait masalah kesehatan.

Bintang Puspayoga, dalam pembukaan berpesan kepada anak-anak untuk dapat memanfaatkan waktu dialog dengan sebaik-baiknya. “Jadilah pelopor untuk mengajak teman-teman kalian agar tetap waspada serta disiplin menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dengan tetap di rumah dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, kalian juga telah menjadi pahlawan dalam penanganan COVID-19,” kata Bintang seperti tercantum dalam rilis yang diterima PingPoint.co.id (15/7/2020).
Pada rangkaian acara audiensi ini, tiga anak perwakilan dari wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur menyampaikan hasil survei keadaan pandemi di wilayahnya masing-masing.

Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui bahwa penanganan COVID-19 di wilayah timur sudah berjalan dengan baik, tapi ada tiga masalah yang muncul di masa pandemi ini, yaitu terkait kendala fasilitas bagi anak-anak dalam proses belajar secara online, perilaku masyarakat yang kurang menaati protokol kesehatan, serta kurangnya ketelitian dan tanggungjawab pemerintah terhadap pengaturan jalur keluar masuk masyarakat ke suatu daerah.
Sementara dari hasil survei wilayah tengah tercatat meskipun sudah mulai menerapkan new normal, masih ada wilayah dengan angka positif COVID-19 yang tinggi dipicu banyaknya pekerja luar daerah yang pulang ke daerah asal, sehingga berpotensi besar menularkan COVID-19.
“Kondisi ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat khususnya anak, menurunnya perekonomian masyarakat akibat pandemi, meningkatnya angka perkawinan anak dan angka stunting di wilayah tengah. Kami harap pemerintah lebih memperhatikan hak kesehatan anak, dengan memberi bantuan kepada anak terdampak Covid-19, termasuk anak penyandang disabilitas,” tegas Perwakilan Anak dari Wilayah Tengah Muhammad Adillah.
Di wilayah Barat dari hasil survei ditemukan bahwa masih banyak anak yang belum memahami dan mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah dinilai belum maksimal memenuhi gizi anak secara menyeluruh. “Banyak anak yang orangtuanya kehilangan pekerjaan karena tempat usaha ditutup. Hal tersebut menyebabkan semakin tingginya angka anak jalanan yang mencari nafkah di jalan,” tutur Perwakilan Anak dari Wilayah Barat Fayanna.

Setelah mendengarkan berbagai pandangan, masukan, dan harapan dari anak-anak, Terawan mengungkapkan, dirinya merasa sangat terharu melihat kepedulian anak-anak terhadap para tenaga medis dan isu kesehatan lainnya. “Berbagai masukan dan harapan membuat kami semakin semangat untuk menyelesaikan permasalahan COVID-19 yang melanda bangsa ini, kita harus bertahan. Masukan dan harapan anak-anak sudah ayah catat dan akan ayah laksanakan,” terang Menteri Terawan.
Menteri Terawan juga berpesan kepada anak-anak untuk meningkatkan imunitas tubuh, agar tidak mudah terinfeksi COVID-19. “Kita harus betul-betul melaksanakan protokol kesehatan supaya tidak terpapar dengan memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan. Anak-anak juga harus melakukan kegiatan positif agar semakin percaya diri dan imunitas kalian meningkat,” tegas Terawan.
Curhat Pengalaman Isolasi
Pada kesempatan yang sama, salah satu anak positif COVID-19, Hana menceritakan pengalamannya saat harus menjalankan proses isolasi selama satu bulan akibat tertular dari ayahnya. “Saya merasa bosan, kesepian, bahkan frustasi karena mendapat bully-an dari orang sekitar bahkan dari orang yang tidak dikenal. Untungnya, saya mendapatkan support dari sahabat, guru, terutama keluarga selama menjalani perawatan, dukungan ini sangatlah berarti bagi saya,” tutur Hana.

Di samping itu, salah satu anak dari tenaga kesehatan, Afiqah mengungkapkan bahwa ibunya merupakan seorang perawat yang bertugas di ruang inap salah satu rumah sakit Tanjung Pinang. “Bunda saat ini bekerja di ruang inap dengan APD yang tidak memadai. Untuk itu, saya meminta pemerintah, khususnya bapak Menteri Kesehatan, saya mohon perhatikan keamanan dan keselamatan para tenaga medis, tidak hanya yang ada di kota besar tapi juga di seluruh pelosok tanah air,” ungkap Afiqah.
Acara audiensi di lanjutkan dengan penyerahan E-book Surat Cinta Untuk Tenaga Medis (SCUTM) secara simbolis yang diberikan Bintang kepada Terawan. Pada kesempatan tersebut, Menteri Bintang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Terawan yang telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan suara anak-anak Indonesia terkait masalah kesehatan di masa pandemi COVID-19.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.