Bisnis
Ajakan Boikot Beli Masker Secara Daring Meramaikan Banyak Grup WA
Resminya masuk penyakit akibat COVID-19 ke Tanah Air tak hanya berdampak terhadap timbulnya kepanikan di kalangan masyarakat. Tetapi juga dimanfaatkan para oknum yang mengejar pundi-pundi keuntungan dari kondisi penyebaran Virus Corona ini. Perubahan harga masker yang meroket adalah salah satu contohnya.
Sekadar informasi, dihimpun dari berbagai sumber, kini harga masker N95 sudah menembus angka Rp1,7 juta per kotaknya. Sementara untuk masker bedah nilainya berada di kisaran Rp250.000 hingga Rp350.000 per kotaknya. Harga-harga tersebut dengan mudah dijumpai di sejumlah postingan para pedagang daring (dalam jaringan/online).

Sontak masyarakat merasa dirugikan. Baru-baru ini, tersebar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp (WA) isinya menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk tidak membeli masker melalui pedagang online, yang dinilai sang penyebar pesan, tidak manusiawi dalam mencari untung.
Tertulis juga dalam pesan berantai tersebut, anjuran bagi masyarakat membeli masker di gerai offline di pusat-pusat perbelanjaan. Menurutnya, dengan tidak membeli masker secara daring akan membantu menstabilkan harga pasar.
“Saya tidak memiliki hubungan dengan Ace Hardware tidak pula dibayar, saya menulis ini karena maraknya penjual online dan toko-toko yang menjual dengan harga tak manusiawi. Ada juga yang menipu dengan mengirimkan barang bekas kepada konsumen yang sudah membeli. Semoga teman-teman produsen masker yang berhati, YLKI, Kepolisian, Menkes, dan pejabat terkait segera menangkap penjual-penjual nakal tersebut,” bunyi pesan berantai tersebut.
Saat dikonfirmasi, pihak ACE Hardware pun angkat suara lantaran nama perusahannya disebut-sebut dalam pesan berantai yang kadung menyebar di masyarakat. Ditegaskan bahwa apa yang tertulis dalam pesan berantai adalah murni opini pribadi penulis, tidak ada kesepakatan bisnis antara perusahaan dengan penulis pesan berantai itu.
“Menanggapi hal ini, dapat kami sampaikan bahwa opini tersebut adalah murni pendapat pribadi penulisnya. Mewakili manajemen, kami menghargai opini tersebut sebagai wujud kebebasan berpendapat dan kami tetap berfokus untuk memberikan layanan kami,” tulis pernyataan resmi yang diterima PingPoint.co.id (3/3/2020).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa memang benar adanya pihak perusahaaan telah menetapkan kuota maksimal pembelian untuk mengantisipasi kebutuhan masker yang tinggi dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak pelanggan untuk mendapatkan masker yang saat ini sangat dibutuhkan. “Bagi member boleh membeli 2 pack, sedangkan non member 1 pack,” tutup pesan resmi itu.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.