Amartha Berhasil Kucurkan Pendanaan ke 1 Juta Pengusaha Perempuan

Perusahaan teknologi finansial (fintech) Amartha Mikro Fintek mengumumkan capaian dengan keberhasilannya menjangkau satu juta pengusaha perempuan di ranah mikro untuk mengakses permodalan. Pihak Amartha mengungkapkan, ini merupakan milestone bagi perusahaannya setelah menggeluti bisnis fintech selama 12 tahun terakhir yang di mana keberhasilan tersebut tak terlepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pendana individu yang turut membantu mereka memberikan suntikan modal kepada ibu-ibu di pedesaan.

“Amartha mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendana yang telah menyediakan permodalan bagi satu juta mitra Amartha. Modal Anda telah sukses menciptakan satu juta ‘CEO’ UMKM baru. Namun, pencapaian ini bukanlah akhir perjalanan melainkan permulaan bagi kami untuk terus menjangkau jutaan pengusaha UMKM lainnya, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang lebih masif lagi dari masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM perempuan di Indonesia,” ujar Founder serta CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra dalam konferensi pers virtual via Zoom (9/3/2022).

Aspek yang menarik dari ungkapan founder perusahaan fintech itu adalah penggunaan istilah CEO bagi para pengusaha perempuan yang tergabung menjadi mitra Amartha. Menurut Taufan, para ibu yang menjadi pengusaha mikro bagi Amartha mereka merupakan para CEO karena mereka merupakan sosok entrepreneur sekaligus menjadi pihak yang menjalankan bisnisnya. Sosok seperti inilah yang ingin Amartha terus berdayakan demi memajukan bisnis mereka.

Dari catatan Amartha, para ibu mitra yang mendapatkan suntikan pendanaan mayoritas mengalami perubahan yang positif pada bisnis mereka walau ada bayangan pandemi COVID-19. Di mana dari satu juta mitranya, sekitar 95 persen tercatat berhasil memenuhi kebutuhan dasar di keluarganya usai bergabung dengan Amartha. Kemudian ada 96 persen yang mengalami peningkatan kesejahtraan. Tak hanya itu saja, di antara para mitra Amartha itu, ada juga yang mampu menggandeng warga sekitarnya untuk ikut bekerja di usahanya.

[Baca Juga: Amartha Salurkan Bantuan Modal ke Lebih dari 900.000 Perempuan]

“Amartha tidak hanya menyalurkan modal usaha saja ke para mitra tetapi juga memberikan pendampingan untuk memastikan usaha mereka berkembang. Berdasarkan riset kami, dampak kesejahteraan tidak hanya dirasakan oleh mitra saja tetapi juga oleh keluarga dan komunitas di sekitarnya. Sebanyak 30% mitra Amartha mampu menciptakan lapangan kerja informal di desa, sehingga dampaknya berlipat ganda karena turut menyejahterakan masyarakat di sekitarnya,” tutur Chief Risk & Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto.

Tentu saja selama 12 tahun hingga berhasil menggandeng satu juga pengusaha mikro, Amartha juga harus menghadapi berbagai tantangan agar bisa mencapai tahapan ini.Di mana tantangan utamanya adalah segmen mitra Amartha adalah para pengusaha perempuan yang disebut berada di “bawah piramida” sehingga bisnisnya mereka masih sangat tradisional. Dari sinilah teknologi serta upaya pendampingan diperkuat di lapangan agar memastikan bahwa pendanaan yang diberikan benar-benar diterima oleh pengusaha perempuan dengan bisnis yang nyata adanya sekaligus menggandeng pengusaha perempuan atau sebutan majelis di desa tersebut. Dari sisi teknologi juga, Amartha harus mengerahkan tim lapangan untuk melakukan pendampingan mengenai literasi digital.

Namun berbagai upaya itu berbuah manis dan ini terbukti dari perolehan non-performing loan atau NPL yang masih di bawah 0,5 persen sejak Juni 2020. Dalam momen capaian satu juta pengusaha perempuan mikro ini, Amartha semakin mendorong masyarakat muda, khususnya milenial untuk membantu melakukan pendanaan kepada para ibu-ibu di pedesaan untuk mengembangkan bisnisnya. Hal ini direalisasikan dengan kampanye #100RibuSejutaPeluang yang di mana dengan Rp100.000, Anda bisa mengikuti proses crowfunding untuk satu ibu mitra Amartha.