Amartha Salurkan Bantuan Modal ke Lebih dari 900.000 Perempuan

Seperti yang sudah diwartakan sebelumnya, perusahaan teknologi finansial alias fintech Amartha Mikro Fintek (Amartha) memiliki visi misi untuk membantu para perempuan yang berkecimpung sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia mendapatkan permodalan dalam upaya pengembangan bisnis mereka. Sepanjang tahun 2021, visi dan misi itu semakin mampu terealisasi. Pasalnya, Amartha mengungkapkan bahwa di tahun lalu, perusahaan mereka telah berhasil menjangkau lebih dari 948.000 perempuan pengusaha ultra mikro untuk menyalurkan bantuan.

Amartha mengungkapkan bahwa tahun 2021 merupakan periode yang baik dari sisi pertumbuhan perusahaan fintech tersebut. Mengingat penyaluran modal di tahun lalu mencapai angka Rp2,5 triliun dan ini meningkat dibandingkan tahun 2020, yakni Rp1,2 tirliun. Jumlah penyaluran modal bagi para pengusaha perempuan ini disebut Amartha berkat kontribusi dari pendana individu serta ritel dan kolaborasi bersama BPD, BPR, hingga bank nasional. Di mana kolaborasi ini bertujuan dalam rangka mendorong pengembangan UMKM di wilayah pedesaaan Indonesia.

Lantas bagaimana dari sisi pembayaran modal yang dipinjam mitra Amartha? Ternyata mayoritas pinjaman tersebut dapat terbayarkan. Karena dari sisi debitur yang gagal melakukan pembayaran sesuai waktunya alias non performing loan, Amartha mencatat kualitas pinjaman yang baik, yakni hanya di kisaran 0,30 persen saja.

“Amartha senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan keuangan berbasis digital bagi para pengusaha UMKM di berbagai daerah, mulai dari akses permodalan hingga penyediaan layanan Amartha+ untuk menunjang produktivitas para mitra di tengah pandemi. Penerapan kebijakan credit scoring berbasis machine learning juga turut berkontribusi untuk menjaga kualitas pinjaman sehingga menekan risiko gagal bayar,” ungkap CEO sekaligus Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima PingPoint.co.id (9/10/2022).

Dari ratusan ribu perempuan yang telah menerima pendanaan modal dari Amartha, mereka disebut berasal dari 20 ribu desa yang tersebar di kawasan Jawa, Sumatra, dan Bali. Menariknya, justru 60 persen dari total penyaluran ini berasal dari area wilayah luar Pulau Jawa bahkan berdasaran Amartha kondisi risiko gagal bayar cenderung lebih baik di sini. Mengingat kondisi pandemi di luar pulau Jawa disebut tidak separah di sini dan ini mampu mendorong pengembangan UMKM.

[Baca Juga: Hari Ibu 2022, Amartha Dorong Perkembangan Ekonomi di Desa]

Berkat upayanya yang fokus untuk membantu permodalan sekaligus mengembangkan bisnis dari para pengusaha UMKM perempuan melalui usaha digitalisasi, organisasi UN Women menganugerahi perusahaan fintech ini dua penghargaan. Lantas bagaimana dengan target di tahun ini? Melebarkan sayapnya ke Bangka Belitung sampai Sulawesi Utara menjadi bagian dari fokus ekspansinya serta tak lupa upaya digitalisasi desa.

“Digitalisasi desa merupakan salah satu tujuan utama Amartha dalam melayani masyarakat yang belum terlayani. Tantangannya memang cukup besar, karena literasi digital di pedesaan masih tertinggal cukup jauh daripada literasi digital masyarakat perkotaan. Oleh sebab itu, kami sudah mulai aktif memberikan edukasi literasi digital dan finansial, agar saat program digitalisasi desa ini benar-benar diterapkan, para mitra sudah siap untuk menggunakannya”, sambungnya.