Antisipasi COVID-19, Ini Konsep Rumah Sehat dan Hijau

Banyak aspek yang sebenarnya bisa dilakukan Anda untuk mengantisipasi paparan COVID-19 di masa pandemi seperti sekarang apalagi terdapat potensi walau program vaksinasi dapat memicu immunity herd, penyakit akibat virus Corona ini dapat menjadi endemi yang artinya tidak akan musnah sepenuhnya. Oleh karena itulah penting untuk selain waspada ketika berada di luar rumah sebenarnya Anda bisa membuat hunian yang mampu membantu proses antisipasi paparan COVID-19 dengan konsep rumah sehat dan hijau.

Konsep ini disampaikan oleh Arsitek dan Ahli Rancang Kota sekaligus Green Professional GBCI serta co-inisiator Indonesia Berkebun Sigit Kusumawijaya. Menurutnya aspek rumah sehat dan hijau ini sebenarnya memiliki manfaat nyata terhadap kesehatan dari penghuninya apalagi bila disesuaikan desainnya maka dapat menekan potensi paparan penyakit infeksi saluran pernapasan atas alias ISPA yang salah satunya adalah COVID-19.

“Pemahaman konsep akan rumah sehat ramah lingkungan diprioritaskan untuk menghindari kesalahpahaman akan anggapan bahwa rumah hijau adalah rumah yang memerlukan biaya perawatan tinggi atau pun rumah yang hanya memiliki banyak lahan hijau, banyak pohon atau pun sekadar dicat hijau. Korelasinya secara tidak langsung yang nyata dirasakan adalah rumah hijau dan sehat dapat signifikan mengurangi beban dari fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia (puskesmas, klinik dan rumah sakit),” jelas Sigit dalam diskusi virtual Rekomendasi Protokol Tata Ruang dan Adaptasi Kebiasaan Baru di Zoom (27/4/2021).

[Baca Juga: Membangun Rumah Sehat di Lingkungan Padat Penduduk]

Konsepnya sendiri pada dasarnya sesuai dengan konsep VDJS seperti yang diwartakan sebelumnya dan terbagi menjadi tujuh poin yang terdiri dari:

• Diawali dengan desain sirkulasi udara.Di mana sirkulasi udara di rumah harus dipastikan dengan sistem pergantian udara yang dapat membuang kandungan polutan berbahaya yang dapat mengganggu pernapasan Anda.
• Penggunaan material rumah yang bersifat organik, non-porousm dan tak menggunakan material yang mengandung asbestos. Karena aspek ini memungkinkan Anda memiliki hunian yang mudah dibersihkan serta tak ada material yang dapat memicu gangguan kesehatan, khususnya area paru-paru.
• Memaksimalkan inovasi rumah pintar alias smart home. Konsep ini bersifat memudahkan kehidupan Anda, hemat energi, dan memberikan rasa aman. Dari mulai penggunaan CCTV yang terhubung ke ponsel pintar Anda, menggunakan air purifier untuk membantu memurnikan udara yang Anda hirup, sampai penggunaan panel surya untuk membantu hemat energi.
• Konteks hemat energi ini juga masuk ke dalam poin selanjutnya dengan memaksimalkan pencahayaan alami. Di mana Anda bisa memanfaatkan cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah sebagai penerangan sekaligus agar terpapar ke tubuh Anda untuk mendapatkan kandungan vitamin D yang membantu peningkatan imun tubuh.
• Poin selanjutnya adalah kenyamanan spasial ruang yang berarti rumah didesain bersifat lebih luas tanpa dihadirkannya sekat-sekat. Selain untuk memicu rasa nyaman dari sisi psikologi, aliran udara pun lebih baik sirkulasinya. Selain itu dengan area yang luas, Anda bisa membuat ruang khusus untuk karantina mandiri sampai penyediaan area cuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah.
• Poin lainnya adalah terkait konservasi air, konsep ini diterapkan dengan membuat kolem retensi guna penampungan serta meneruskan air ke dalam tanah. Selain untuk mengantisipasi banjir, konservasi air ini juga dapat mengurangi potensi pencemaran.
• Poin terakhir dari rumah hijau dan sehat adalah membuat area hijau yang cukup di sekitar hunian Anda. Dengan vegetasi alami serta berkebun maka beragam manfaat dapat dirasakan Anda. Dari mulai penyaringan polutan secara alami, peredam suara bising dari luar, sampai memiliki stok sayuran yang murni ditanam sendiri.

Sigit menambahkan, semua aspek di atas sebenarnya untuk memenuhi tiga elemen manfaat dari rumah sehat dan hijau untuk Anda. Adanya pergantian udara segar yang dapat menghilangkan berbagai polutan (baik dari penguapan racun material rumah atau pun transmisi udara / sistem pernafasan manusia) di dalam rumah.

Selain itu, penghuni juga bisa mendapatkan langsung sinar matahari untuk penerangan alami dan manfaat asupan kebutuhan pro vitamin D (sinar matahari), serta manfaat kedekatan dengan alam sebagai bagian dari elemen penyembuhan (self healing) /ketenangan/relaksasi pada penghuni (therapeutic).