Apakah Penderita Gangguan Cemas Sebaiknya Tak Nonton Joker

Kesehatan

Apakah Penderita Gangguan Cemas Sebaiknya Tak Nonton Joker?

Salah satu film yang dinantikan tahun ini akhirnya tayang perdana pada 2 September 2019 lalu di bioskop Indonesia. Film solo super villain dari DC Comics, Joker, penuh dengan kontroversi bahkan sebelum tayang. Di Amerika, pemutaran film ini bahkan dijaga ketat kepolisian setempat. Walau datang dari tokoh komik super hero, Joker bukanlah film untuk anak-anak di bawah umur 17 tahun.

Dalam film ini terdapat banyak kata-kata kasar, kekerasan yang brutal serta penuh dengan aura negatif. Sehingga netizen dan banyak media asing yang mengimbau kepada seluruh orangtua agar tidak mengajak anak-anaknya menonton Joker.

Pada hari pertama pemutaran film Joker di Indonesia, beragam komentar bermunculan. Salah satu komentar yang populer di Twitter adalah “Nyesel banget nonton Joker. Ini film sungguh dark dan bad vibes banget, kalau suasana hati dan pikiran kalian lagi tak sehat, pas nonton langsung makin ancur dan kepikiran,” tulis Firgiawan dalam akun @seterahdeh pada (4/10/2019). Tweet ini mendapatkan 1.000 lebih retweet padahal belum 24 jam tulisan tersebut diunggah.

[Baca Juga: Ini Detail dan Referensi di Film Joker yang Anda Luput]

Komentar serupa juga banyak diutarakan akun @BanyuSandewa usai menonton film Joker, “#JokerMovie jelas bukan film untuk semua orang. Terlalu suram, terlalu membuat (menunjukan) depresi, menghancurkan dan dapat memicu kegelisahan. Anda bisa merasakan sakit dari tokoh Joker. Bahkan saat Joker tertawa, Anda akan merasakan kegerian yang amat sangat. Film ini terlalu “indah” menurutku.”

Dilansir dari hai-online.com, bahkan Joaquin Phoenix sebagai pemeran Joker mengaku sempat “gila” dan psikologisnya terganggu karena harus memerankan Joker. Hal ini terjadi akibat dirinya harus menurunkan berat badan sebanyak 23kg dalam waktu singkat. Tekanan tersebut membuatnya merasa menjadi gila.

Sang sutradara film Joker Todd Philipps pun mengakui, filmnya memiliki kualitas storytelling dan visual yang baik, bahkan saking bagusnya usai menonton film ini penonton dinilai bisa mengambil inpirasi tindakan berbahaya layaknya yang Joker lakukan. Beberapa kritikus juga menyatakan dilm ini sangat terasa relevan dan dekat dengan kondisi masyarakat.

Apakah Penderita Gangguan Cemas Sebaiknya Tak Nonton Joker

Benarkah Berbahaya? Ini Kata Psikolog

Lalu benarkah sebuah film mampu memicu rasa gelisah sehingga dibilang berbahaya untuk kondisi mental seseorang? PingPoint.co.id meminta keterangan dari Psikolog Sabrina Maida mengenai hal tersebut. Sabrina menyebutkan, memang sebuah film dapat memicu kondisi seseorang yang tidak menyenangkan dari suatu permasalahan yang belum terselesaikan yang pernah dialaminya di masa lalu . Namun menurutnya pemicu tersebut bukan hanya dari film, dalam perbincangan sehari-hari pun seseorang dapat terpicu kenangan atau kejadian yang tidak menyenangkan untuk dirinya, misalnya saat berbincang dengan topik tertentu, sebuah bercandaan yang dianggap biasa belum tentu dianggap sama oleh lawan bicara Anda.

Penonton yang mengalami kegelisahan, ketakutan, atau panik usai menonton film seperti Joker kemungkinan sebabnya ada banyak, namun salah satunya adalah penonton sangat fokus hingga cerita dalam film masuk ke alam bawah sadar dan merasa adanya keterkaitan dengan tokoh di film.

[Baca Juga: Kenali Pseudobulbar, Gangguan Otak yang Dialami Tokoh Joker]

Selain itu, hal tersebut juga bisa terjadi karena sudah masuk informasi lain, misal seperti review atau pendapat orang mengenai hal tersebut sehingga menambah sugesti.

Banyaknya ulasan film Joker yang dipenuhi dengan kengerian ini tentunya membuat orang semakin penasaran ingin menontonnya. Namun akan lebih baik jika mengikuti imbauan yang diberikan sebelum memutuskan menonton, misalnya dengan menonton film sesuai batasan umur.

“Biasanya seseorang yang sudah memahami kondisinya terutama jika memiliki riwayat kesehatan mental yang cukup serius, ia akan lebih mengenal batasan diri. Namun, jika telanjur terpicu dan memunculkan kondisi yang tidak menyenangkan setelah menonton, kunjungi tenaga profesional atau cerita ke teman terdekat yang memahami kondisi kalian. Hal ini diharapkan dapat memulihkan keadaan jadi lebih baik. Yang terpenting, sebelum melakukan sesuatu cobalah untuk kenali diri sendiri. Apakah hal ini dapat memberikan manfaat atau akan memberi dampak negatif," kata Sabrina.


Read More

Artikel Lainnya

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad.jpg

Hobi dan Hiburan

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad

23 March 2023, 18:17

Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program In i.jpg

Bisnis

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini

21 March 2023, 11:48

Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 202 3.jpg

Hobi dan Hiburan

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023

20 March 2023, 14:47

Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syaria h.jpg

Bisnis

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah

17 March 2023, 10:29

Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.


Comments


Please Login to leave a comment.