Bisnis
Apindo Surakarta Minta Pemerintah Atur Kebijakan THR Masa Pandemi
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para pekerja di masa pandemi COVID-19 menjadi masalah tersendiri yang dihadapi para pengusaha. Sebab, merosotnya omzet usaha sebagai imbas dari pandemi Covid-19 membuat pengusaha menghadapi kesulitan untuk membayar THR para pekerjanya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Surakarta meminta pemerintah agar mengeluarkan peraturan terkait pemberian THR yang meringankan pengusaha di masa pandemi COVID-19. Ketua Apindo Surakarta Iwan Kurniawan Lukminto mengatakan bahwa bentuk keringanan tersebut dapat berupa penundaan pemberian THR.

Selain itu, dapat pula berupa pemberian THR yang tidak penuh atau sesuai dengan kemampuan perusahaan. "Sekarang pengusaha sudah mulai kesulitan menggaji untuk bulan April. Dampak pandemi ini bersifat masif dalam memberhentikan ekonomi," kata Iwan, dilansir dari antaranews.com (17/4/2020).
Pengajuan Keringanan
Iwan mengatakan pihaknya akan meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengeluarkan peraturan khusus dalam menangani krisis ini. Menurutnya, peran pemerintah sangat penting dalam membuat kebijakan untuk menyelamatkan Indonesia.
Oleh karenanya, Iwan menilai perlu ada ketegasan dari Kemnaker dalam mengatasi masalah “merumahkan” pekerja dan pemberian THR. Mengingat hal tersebut merupakan dampak dari pandemi COVID-19.
"Ada surat edaran dari kementerian tersebut. Klausul terakhir menyampaikan permohonan agar pengusaha bisa mengatur sendiri dengan serikat pekerja, negosiasi sendiri untuk mengatur itu. Itu akan blunder dan terjadi ketidakpastian untuk pengusaha dan pekerjanya sendiri," kata Iwan Kurniawan.
Diakuinya saat ini sudah ada pengusaha yang terpaksa menutup operasional bisnis sementara waktu. Iwan menilai bila tidak ada kebijakan dari pemerintah maka pengusaha akan mengalami kesulitan.
Sejauh ini, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan kepada PLN namun belum mendapat keputusan. Adapun keringanan yang telah diberikan yakni baru untuk UMKM, belum pengusaha skala besar.
Sementara itu, pengurus Apindo Kota Surakarta Sri Saptono Basuki mengatakan sudah ada 10 anggota yang terdampak COVID-19. Sejumlah pengusaha telah merumahkan para pekerjanya.
"Kami berharap dapat terus terjaga ekosistem usaha karena kalau ini terus terjadi maka dampak sosialnya sangat berat," katanya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Pendidikan
Walau Banyak Bisnis Penyewaan Buku Punah, Pitimoss Fun Library Mampu Tetap Eksis
31 January 2023, 12:38
Di tengah hantaman digitalisasi yang membuat akses membaca buku novel serta komik mudah, Pitimoss Fun Library tetap mampu bertahan hingga hampir 20 tahun terakhir.

Bisnis
Wow, Bank Sampah di Kota Tangerang Ini Hasilkan Produk Lilin Aromaterapi
30 January 2023, 15:01
Bank sampah ternyata tak hanya bisa mendapatkan cuan dari pemilahan sampah semata, karena bank sampah satu ini menunjukan bahwa mereka juga mampu membuat produk yang bernilai ekonomi.

Berita Kawasan
Perayaan Imlek 2023 di Taman Banteng, Pj Gubernur DKI Jakarta Dampingi Jokowi
30 January 2023, 12:58
Pada akhir pekan kemarin, Presiden Jokowi terlihat hadir bersama Pj Gubernur DKI Jakarta dalam momen perayaan Imlek Nasional yang digelar di Taman Banteng

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.
Jangan lewatkan kesempatan menjadi Milyarder ! Caranya sangat mudah, hanya bergabung di poker165.co dengan TCoin Atau ikuti babak kualifikasi untuk memenangkan tiketnya 😎 Untuk info lebih lanjut kunjungi roadto1billion.com