Kesehatan
Badan Litbang Kemenkes Kukuhkan 4 Profesor Riset
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengukuhkan empat profesor riset pada tahun 2019. Pengukuhan tersebut diharapakan dapat menambah warna dalam proses pembangunan kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, selain menambah warna proses pembangunan kesehatan, diharapkan pula ke empat profesor juga akan terus terlibat secara aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
“Di masa mendatang, diharapkan karya mereka dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia,” katanya di Gedung Kemenkes seperti dikutip depkes.go.id (13/6/2019).
Empat profesor riset yang dikukuhkan Majelis Pengukuhan Profesor Riset hari ini adalah Dr. dr. Laurentia Konadi Mihardja, MS., Sp. GK. (Kepakaran Bidang Epidemiologi dan Biostatistik); Dr. dr. Julianty Pradono, MS (Kepakaran Bidang Epidemiologi dan Biostatistik); Dr. Astuti Lamid, MCN. (Kepakaran Bidang Makanan dan Gizi); dan Dr. Dede Anwar Musadad, SKM., M.Kes. (Kepakaran Bidang Kesehatan Lingkungan).
Beragam Topik Orasi
Topik orasi Laurentia Konadi adalah Pencegahan Diabetes Melitus melalui Pengendalian Faktor Risiko Sejak Dini. Penelitian yang dilakukan Laurentia mengungkap diabetes melitus (DM) tipe 2 yang biasanya terjadi pada orang dewasa, sekarang sudah terjadi pada anak.
Profesor berikutnya, Julianty Pradono menyampaikan orasi tentang Pengendalian Hipertensi Melalui Pencegahan Kegemukan. Ia mengungkapkan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko Penyakit Tidak Menular dengan biaya pengobatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan saat ini.
Selanjutnya, dengan bidang kepakaran makanan dan gizi, Astuti Lamid menyampaikan temuannya tentang Pengembangan Formula Ready To Use Theurapetic Food (RUTF) untuk Penanganan Balita Wasting di Puskesmas dengan pemanfaatan bahan lokal seperti kacang hijau, kacang tanah dan tempe.
Kandungan gizi RUTF lokal sesuai dengan anjuran Unicef dan terbukti efektif meningkatkan status gizi balita sangat kurus. Temuan Astuti diharapkan dapat dikembangkan dan diadopsi dalam program intervensi gizi balita wasting yang terintegrasi dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Dengan kepakaran kesehatan lingkungan, Dede Anwar Musadad menyampaikan orasi dengan topik Rekayasa Sosial dan Teknologi Tepat Guna Untuk Penyelesaian Masalah Sanitasi. Penelitian Anwar mengungkapkan peningkatan kesadaran dan perilaku masyarakat menjadi kunci keberhasilan program kesehatan lingkungan.
“Untuk mewujudkannya perlu dikenalkan dan diterapkan alternatif teknologi tepat guna seperti penjernihan air sederhana, pembuatan ventilasi, jamban pasang surut, dan lain-lain,” ungkapnya.
Menurut Anwar, disamping kebutuhan sanitasi dasar yang belum terpenuhi, masyarakat dihadapkan pada masalah pemanasan global, masalah sampah plastik dan styrofoam, serta penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali. “Transformasi program kesehatan lingkungan membutuhkan upaya akselerasi agar dapat mengejar kecepatan perkembangan masalah baru yang timbul,” katanya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Gerai CARRO di PRJ Suguhkan Pengalaman Menarik Beli Mobil Bekas
06 July 2022, 17:00
CARRO memiliki harapan untuk dapat semakin menjangkau masyarakat luas melalui layanan pembelian mobil bekas yang berkualitas.

Kuliner
Kedai Ini Hadirkan Sajian Kopi Butter di Pasar Kranggan Yogyakarta
05 July 2022, 17:48
Kedai Terang Bintang di Pasar Kranggan Yogyakarta memiliki menu yang bisa dikatakan masih jarang ditemukan di kedai kopi lainnya di Kota Gudeg, yakni kopi butter.

Bisnis
Tak Sampai 1,5 Juta, realme Kembali Hadirkan Smartphone Ramah Kantong
05 July 2022, 13:47
Perusahaan realme terus menggandeng para konsumennya yang menginginkan ponsel pintar dengan harga terjangkau dan kali ini hal itu direalisasikan melalui produk realme C30.

Pendidikan
3 Mahasiswi ITB Ini Berhasil Sabet Juara L’Oreal Brandstorm 2022 'Tech Track'
05 July 2022, 11:44
Para mahasiswi ITB berhasil membanggakan almamaternya usai meraih gelar juara di salah satu kategori kompetisi tingkat global L’Oreal Brandstorm 2022.