Belasan Balon Udara Liar Lintasi Bandara Adi Soemarmo Selama Lebaran

Di masa lebaran tahun 2020 ini, Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo menerima laporan adanya 13 balon udara liar yang melintas di atas wilayahnya.

"Kami mendapat laporan dari AirNav Cabang Solo melihat benda atau balon udara yang melintas di atas wilayah Bandara Adi Soemarmo. Posisi benda tersebut sangat tinggi, sehingga sulit untuk diidentifikasi kalau itu balon udara," kata Komandan Lanud Adi Soemarmo Kolonel Pnb Adrian P Damanik dilansir dari antaranews.com (27/5/2020).

Menyusul adanya hal tersebut, pihaknya bersama AirNav mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pihak otoritas bandara di Yogyakarta, Semarang, dan Adi Soemarmo di Boyolali. Dia mengatakan, di masa lebaran memang tidak ada masalah karena aktivitas penerbangan di bandara Adi Soemarmo terbatas.

Untuk langkah selanjutnya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Lanud Iswahyudi Madiun. Pihaknya juga sudah menurunkan anggotanya ke Ponorogo, Jatim yang dicurigai melaksanakan kegiatan tradisi tersebut.

"Kami juga bekerja sama dengan kodim, polres, dan Pemkab Ponorogo. Ada wilayah desa yang sudah didatangi, dan ada indikasi warga di sana yang melaksanakan tradisi itu," kata Danlanud.

Membahayakan Penerbangan

Lebih lanjut, Danlanud menjelaskan balon udara liar yang melintasi di jalur ramai penerbangan dapat membahayakan pesawat yang melintas. Dia mengatakan, pihaknya tak melarang masyarakat untuk melaksanakan tradisi menerbangkan balon udara. Hanya saja untuk pelaksanaannya harus mengikuti aturan sesuai Peraturan Menhub No.40/2018, tentang penggunaan balon udara pada kegiatan tradisi masyarakat.

"Semuanya sudah diatur misalnya balon udara harus diikat sehingga tidak liar. Seperti, di wilayah Solo dari laporan yang didapat ada tiga yakni balon udara yang jatuh di Samirejo Sragen, di Nusukan Solo, dan di Bandara Ahmad Yani Semarang," katanya pula.

Laporan AirNav

Sementara itu, General Manager Airnav Indonesia Cabang Solo Dheny Purwo Haryanto menjelaskan lebih lanjut perihal laporannya kepada Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo. Untuk diketahui, Bandara Adi Soemarmo merupakan lanud yang digunakan bersama untuk kepentingan bandara komersial.

Oleh karenanya, Bandara Adi Soemarmo merupakan wilayah terbatas milik Lanud TNI AU. AirNav sebagai operator pelayanan navigasi penerbangan, dan relugasinya di bawah Direkturat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

AirNav berfungsi untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan. Salah satunya yakni memberikan notifikasi apa pun yang mengancam keselamatan penerbangan.

[Baca Juga: Imbas Pemberlakuan KLB, Jumlah Penumpang di Bandara Adi Soemarmo Turun]

"Kami melihat di medsos yang sempat viral ada benda warna putih posisinya tinggi sekali di udara. Kami menduga itu adalah balon udara. Jumlahnya banyak ada lima pada Minggu (24/5) atau hari H Lebaran, sedangkan pada Senin (25/5) ada delapan benda diduga balon udara, sehingga totalnya ada 13 balon udara," kata Dheny.

Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke Komandan Lanud Adi Soemarmo sebagai pihak yang memiliki kewenangan di wilayah bandara tersebut. Pihaknya juga melaporkan kepada otoritas bandara selaku regulator.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pihak AirNav juga biasanya mendapatkan laporan dari pihak penerbangan yang melihat langsung balon di udara. Pihaknya juga memberikan apresiasi masyarakat Solo yang mengunggah di media sosial perihal adanya balon udara liar. Mereka paham bahwa balon udara liar bisa membahayakan bagi penerbangan.