Bengkel Endik, Tanpa Perlu Nama Mobil-Mobil Sudah Berdatangan

Nuansa paguyuban di desa Pandanrejo belum bisa lepas dari peliputan PingPoint di Kota Batu. Terlebih, kondisi saat ini memaksa masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Dengan hal itu, sebuah bengkel tanpa nama di Jalan Anggrek, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menjadi sasaran pengemudi mobil di sekitar lokasinya. Pemilik bengkel itu dikenal dengan nama Endik, seorang tukang servis yang diketahui belajar mengotak-atik mobil secara otodidak dan melalui pengelanaan sebagai pegawai berbagai bengkel di Kota Batu. Dengan keahlian dan pengalamannya itulah Endik pun berhasil menggaet minat para pengemudi di sekitar lokasi bengkelnya untuk datang menyerahkan nasib mobil, bus, dan truk yang dimiliki.

Dengan biaya perbaikan yang serasa teman sendiri memang membuat bengkel Endik ini sebagai prioritas tujuan pemerbaikan kendaraan. Bagaimana tidak, Endik tidak pernah mengeluarkan buku tarif dalam melakukan transasksi setelah kendaraan selesai diservis. Ia akan lebih sering bertanya, mau ngasih biaya servis berapa daripada menentukan harga pastinya. Bagi orang yang pertama kali mengenalnya akan merasa logat berbicaranya terlalu meninggi dan keras, misalnya ia sering berkata, “Lha piro geleme bayar? (Lha maunya bayar berapa?)” yang membuat pelanggan barunya terkaget.

Sebagai bengkel tanpa nama, sesekali memang terkesan Endik buka dan tutup dengan jam yang sesukanya. Ia tidak memiliki hari libur tetap dan tidak memiliki jam buka tetap. Terkadang di antara hari weekdays warga sekitar melihat bengkelnya ditutup begitu saja. Terkadang pula, bengkel Endik bisa buka 24 jam non stop dan menerima segala keluhan tentang otomotif.

“Karena berlokasi di dekat kebun buah dan sayur, yang datang ke sini kebanyakan supir truk, mobil pick up, dan jeep. Mobil pribadi sih jarang, takut diperlakukan kasar kali ya?” ungkap Endik kepada PingPoint (4/8/2021).

“Saya sudah coba langsung kemarin servis semua sistem break di mobil saya. Malah, pas udah ngobrol lama saya jadi banyak konsultasi kepadanya soal perawatan mobil. Katanya, mobil saya bukan kayak keluaran tahun 2007, tapi lebih kayak 2017-an, soalnya sparepartnya baru semua. Ia juga menasehati saya untuk gak takut melaju, biasa ada lecet-lecet di sistem break itu,” ungkap Dadan kepada PingPoint.