Kesehatan
Bilik Disinfektan & Hand Sanitizer, Inovasi Jakarta Utara Hadapi Covid-19
Setiap wilayah Ibu Kota saat ini memiliki caranya masing-masing dalam berusaha mengantisipasi penyebaran Virus Corona yang memicu penyakit COVID-19. Dengan bertambahnya pasien yang positif terinfeksi virus ini, semua pihak saling berlomba mengambil langkah untuk menekan penyebarannya seperti yang bisa dilihat di kawasan Jakarta Utara. Di mana terdapat puskesmas yang menghadirkan bilik disinfektan dan warga yang membuat hand sanitizer alami.
Puskesmas yang menghadirkan inovasi ini berada di Kecamatan Kelapa Gading. Di mana langkah ini demi menimialisir siapapun yang masuk ke dalam area puskesmas tak membawa virus SARS-CoV-2 dan memicu penyebaran COVID-19. Bilik disinfektan ini pun sudah mula digunakan pada 24 Maret 2020.

“Hari ini kami mulai operasional bilik disinfektan itu di depan pintu masuk,” jelas Kepala Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dr. Diah Anggraini, sebagaimana dikutip dari utara.jakarta.go.id (24/3/2020). Bilik ini sendiri berukuran 2,5 meter x 1 meter x 2 meter dengan setiap warga yang masuk maka akan disemprotkan cairan disinfektan yang dibantu oleh kipas blower yang ditempatkan pada bagian atasnya.
Namun walau sudah memiliki bilik disinfektan ini, pihak Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading juga tetap menyarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. Selain itu, hand sanitizer juga sudah disediakan di sejumlah titik pada gedung gedung puskesmas.
Hand Sanitizer Alami
Inovasi di Jakarta Utara lainnya pada pekan ini diperlihatkan di Kecamatan Koja. Melihat saat ini semakin melonjaknya permintaan terhadap hand sanitizer yang memicu sangat sulit ditemukan di Ibu Kota, pengelola Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Walang Baru pun berinisiatif untuk mencari tahu bagaimana pembuatan hand sanitizer.
“Adanya wabah virus Corona membuat banyak orang memburu hand sanitizer yang berdampak langkanya produk tersebut di sejumlah toko swalayan. Akhirnya, saya dan pengelola lainnya berinisitaif membuat hand sanitizer dengan bahan-bahan yang terjangkau,” sebut salah seorang pengelola RPTRA Walang Baru Sabil Al Farouq (24/3/2020).
Sabil menambahkan, pembuatannya pun dilakukan bersama rekan-rekannya melakukan riset menggunakan internet terkait pembuatan hand sanitizer. Dari sinilah mereka menemukan bahwa bahan yang dibutuhkan hanyalah tanaman lidah buaya, alkohol, dan essential oil.
“Kebetulan di RPTRA Walang Baru ada tanaman lidah buaya dan kami juga minta tambahan lidah buaya dari binaan Sudin KPKP Jakarta Utara yang ditanam di area RPTRA Permata Kelurahan Tugu Utara,” tambah Sabil.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Pendidikan
Ini Komunitas Unpad Peduli Anabul Penghuni Area Kampus
06 February 2023, 14:53
Bergabung dalam UnpadSF, sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran mengisi sela-sela waktunya untuk membantu serta melindungi anabul yang tinggal di sekitaran kampus Unpad.

Bisnis
CFD Kota Medan Bawa Berkah Bagi Pengusaha UMKM
06 February 2023, 12:51
Selain untuk berolahraga, CFD Kota Medan juga menjadi momen berkumpul bersama keluarga serta teman dan ini menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha UMKM Kota Melayu Deli.

Bisnis
Dorong Digitalisasi Daerah, Amartha Hadirkan Desa Digital di Sulawesi Tengah
03 February 2023, 16:35
Demi memastikan tidak adanya ketimpangan digital di daerah pedesaan luar Jawa, Amartha Foundation baru-baru ini meresmikan desa digital di wilayah Sulawesi Tengah.

Bisnis
tiket.com Hadirkan Layanan Pemesanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
03 February 2023, 14:20
Melalui kemitraan dengan PT KCIC, pengguna tiket.com ke depannya bisa memesan tiket untuk layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).