Bisnis Tamanam Hias Bisa Kantongi Keuntungan Puluhan Juta

Tanaman hias termasuk tanaman yang paling banyak diincar. Tanaman hias bisa diletakkan di dalam rumah maupun di luar rumah dengan beragam cara perawatannya. Dalam urusan memperindah interior rumah, tanaman hias bisa diletakkan dalam rumah bagian mana pun. Manfaat lainnya selain memperindah interior rumah, tanaman hias dalam rumah membuat rumah terasa sejuk dan segar. Tanaman hias juga bisa dijadikan peluang bisnis dengan keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Seperti para pedagang tanaman hias yang ada di Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah ini mampu mendapatkan penghasilannya Rp12 juta. Padahal, luas lahan yang dipakai mereka tidak mencapai satu hektar. Di luas lahan yang tidak begitu luas tersebut, para pedagang memilih menanam tanaman Kamboja Jepang (Adenium). Walau ada sejumlah tanaman hias lainnya yang mereka jual ke pasaran, peminat tanaman Kamboja Jepang cukup tinggi.

[Baca Juga: 3 Tanaman Hias yang Bantu Ademkan Rumah]

Melansir laman tangerangkota.go.id (10/10/2019), seorang pedagang bernama Bambang Hariyadi mengaku mendapatkan penghasilan puluhan juta yang didapatkannya dengan keuntungan bersih. "Hasil itu sudah bersih. Sudah dipotong ongkos pemeliharaan, listrik, pupuk dan lainnya. Kalau dihitung-hitung, keuntungan dari bertani tanaman hias di sini 100 persen dari modal," jelasnya.

Lahan kosong yang berada di wilayah Kelurahan Karang Mulya ini sudah 15 tahun dijadikan tempat komoditas tanaman hias. Tempat tersebut tidak Bambang saja yang mengolahnya, ia pun ditemani 100 petani lainnya.

[Baca Juga: Minuman Jahe Merah Tangerang Tembus Pasar Hingga Ke Jepang]

Untuk diketahui, tanaman Kamboja Jepang atau lebih dikenal dengan nama adenium cukup tahan terhadap cuaca kering. Asal tanaman ini berasal dari asia barat dan afrika, dengan ukurannya yang kecil sangat cocok ditanam di dalam pot.

Menurut Bambang, permintaan pasar terhadap tanaman hias kamboja jepang cukup tinggi. Dalam satu bulan, dirinya mampu memenuhi pasar màksimal 4.000 pohon. Para pembeli datang dari berbagai daerah. "Umumnya pembeli datang ke sini untuk dijual lagi di kota-kota besar. Selain Jakarta, mereka ada yang dari Serang, Bandung bahkan Malang. Mereka membeli dalam jumlah banyak minimal 100 pohon," beber Bambang.