Bisnis
Bisnis Vet dan Adopsi Hewan di BSD Serpong
Bisnis seputar hewan peliharaan di BSD Serpong dan Tangerang Selatan semakin mendapat perhatian. Bukan hanya klinik hewan dan pet shop yang menjamur, pemerintah setempat juga membuka Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Balai Penyuluhan Pertanian Jombang, Tangerang Selatan pada 2016.
Maraknya bisnis vet dan pet shop, serta fasilitas puskeswan ini mendapat sambutan posotif dari warga, terutama yang hobinya memelihara hewan peliharaan. Namun, drh. Chevy Wenno dari Klinik Hewan Rajanti and Friends, berpendapat maraknya tren peliharaan ini harus diimbangi dengan pemahaman masyarakat tentang tanggung jawab sebagai pemelihara hewan.
Masalah Hewan Peliharaan
Dengan pengalamannya sebagai dokter hewan, Chevy menemukan sebuah ironi, yaitu masalah utama yang diderita oleh hewan ternyata karena kurangnya kepedulian pemilik terhadap perawatan dan kesehatan hewan. Hal ini seringkali juga berakibat pada penelantaran.
Selain itu Chevy berpendapat bahwa masih banyak masyarakat yang memelihara hewan hanya untuk dibanggakan, dan bukan karena cinta. Pemilik hewan pun sering tidak sadar bahwa tidak semua hewan cocok untuk hidup di suatu lingkungan, namun demi gengsi, ketidakcocokan itu pun diabaikan.
[Baca Juga : Tertarik Punya Bisnis Pet Shop? Ini Tips untuk Memulainya]
“Seperti sekarang sedang trennya anjing alaskan malamute yang berperawakan mirip siberian husky. Padahal jenis anjing tersebut tidak cocok dengan iklim Indonesia karena badannya yang besar dan berbulu tebal dan panjang. Ia lebih cocok tinggal di negara yang mempunyai empat musim dan memiliki musim dingin yang lebih panjang,” ucap Chevy.
Ketidakcocokan tadi pun menyebabkan berbagai masalah dan penyakit untuk anjing. Namun ketika ingin membawanya ke dokter hewan, mereka malah perhitungan. Melihat kondisi anjingnya sudah tidak ideal lagi, akhirnya banyak anjing yang dibuang dan ditelantarkan.
“Sekarang anjing yang dibuang bukan hanya anjing kampung, tetapi banyak juga anjing ras. Itu yang membuat saya sedih memelihara bukan karena sayang, tetapi karena gengsi,” dia berujar.
Adopsi Bukan Segalanya
Melihat kondisi ini, ia pun melihat bahwa adopsi bukan kunci absolut menyelesaikan masalah ini. Profesinya sebagai dokter hewan membuatnya harus bijak berdiri di antara pro-breeding atau pro-adopting.
“Bila memilih di antara keduanya, saya lebih memilih mengedukasi siapa pun. Orang yang memilih membeli pun tidak masalah asal menjaga hewannya, asalkan jangan sampai kejadian ketika sudah memelihara sekian tahun kemudian bosan akhirnya dibuang,” ucapnya.
Chevy juga sering menyampaikan kepada teman-temannya yang aktif sebagai rescuer, agar jangan sampai mereka menjadi tempat penampungan dari pemilik-pemilik yang bosan terhadap peliharaannya.
[Baca Juga : Rumah Terraria, Pusat Rekreasi dan Layanan Anjing Kesayangan]
“Sejak dunia rescuer bertumbuh belakangan ini, jangan sampai hal tersebut terjadi. Saya takut orang yang mempunyai hewan, ketika berkeinginan memiliki puppies karena lucu, akhirnya anjing sebelumnya dibuang karena berpikiran ada yang menampung,” ujar Chevy.
Menjadi seorang dokter hewan memang menjadi impian Chevy Wenno sejak ia masih kecil. Dokter hewan yang praktek di klinik yang terletak diJalan Jati No.72, Pondok Jagung, Serpong Utara, Pd. Jagung, BSD Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15323, ini menyesali bagaimana manusia menjadi sumber masalah yang diderita hewan. Profesi ini menjadi sarana baginya untuk terus mengedukasi para pemilik hewan untuk memperlakukan peliharaannya dengan lebih bertanggung jawab.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Berita Kawasan
Pemprov DKI Siapkan Tambahan 17.900 Petak Makam untuk Februari
27 January 2021, 20:21
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 17.900 petak makam yang akan siap pada Februari 2021 menyusul meningkatnya kasus aktif di Ibu Kota hingga pekan ini.

Pendidikan
Pakan Lele Alternatif dari Enceng Gondok & Keong Sawah dari Mahasiswa UNY
27 January 2021, 19:27
Penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta tersebut dilandasi keprihatinan mahalnya harga pakan lele buatan pabrik di pasaran.

Berita Kawasan
Awan Panas 3 Kilometer Gunung Merapi Buat Sejumlah Warga Sleman Mengungsi
27 January 2021, 18:26
Gunung Merapi mengeluarkan 36 kali awan panas guguran pada Rabu, 27 Januari 2021 pagi hingga siang hari dengan jarak luncur terjauh 3 kilometer.

Bisnis
Tiket.com Gandeng Kemenparefkraf Gercep Pulihkan Industri Pariwisata Indonesia
27 January 2021, 17:21
Di tahun 2021 ini, Tiket.com umumkan dukungannya terhadap berbagai program Kemenparekraf dalam memulihkan sektor pariwisata Indonesia yang terkena imbas pandemi COVID-19.