Kesehatan
BNPB Targetkan 10 Ribu Tes SWAB per Hari
Jumlah pasien positif COVID-19 baru ditemukan sebanyak 14.749 kasus, sedangkan jumlah pasien meninggal berjumlah 1.007 orang, dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 3.063 orang. Data meningkatnya kasus itu dikemukakan Pelaksana tugas Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi melalui forum rapat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR yang berlangsung secara online.
Dalam rapat tersebut, BNPB akan menargetkan pemeriksaan 10.000 tes Polymerase Chain Reaction (PCR) per hari guna mengetahui sebaran kasus COVID-19 secara lebih menyeluruh.

Melansir laman cnnindonesia.com (13/05/2020), Pelaksana Tugas Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengaku kesulitan dengan target itu karena minimnya sarana dan prasarana, termasuk, kapasitas laboratorium.
"Nanti mungkin jangan kaget Bapak Ibu, bahwa minggu depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis, memang harusnya itu, karena supaya kita bisa mempercepat selesainya COVID-19 ini," ucapnya.
Menurut Dody, pihaknya berharap agar setidaknya menemukan 40.000 kasus pasien positif COVID-19 agar dapat mengindentifikasi zona merah. "Harapan kita bisa mencapai 40.000, supaya itu bisa mewakili daerah merah yang kita angap mewakili daerah tersebut," jelasnya.
Peningkatan tes secara massal sebenarnya acap kali digaungkan pemerintah, mulai dari rapid test yang menggunakan pemeriksaan darah, hingga real-time PCR. Presiden Joko Widodo pun sempat memerintahkan agar jajaran pembantunya meningkatkan jumlah tes PCR hingga 10.000 per hari.
Kendati demikian, satu bulan ucapan itu keluar dari mulut orang nomor satu di Indonesia itu, belum pernah target itu tercapai. "Paling tidak kita bisa tes lebih dari 10.000," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas di Istana Merdeka.
Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Alex K. Ginting sempat pesimistis dengan target itu. Alex menyebut penambahan alat, baik itu reagen maupun detektor PCR tak lantas meningkatkan jumlah tes spesimen per harinya hingga setinggi itu. "Alat yang sekarang sekali naik 45 dan 90 test, artinya 90 orang diambil swab tenggorokan," ungkapnya.
Alex menjelaskan, pengujian spesimen menggunakan metode PCR juga membutuhkan waktu yang lama. Selain itu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan berkualitas untuk melakukan pengujian spesimen di laboratorium.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.