Bus AKDP & AKAP Tak Beroperasi Selama PSBB Kota Surabaya

Kota Surabaya masih menjadi wilayah dengan angka kasus COVID-19 tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Hingga Rabu (29/4/2020) pagi, situs lawancovid-19.surabaya.go.id melaporkan sebanyak 392 warga Kota Pahlawan terpapar virus SARS-CoV-2. Meski begitu, jumlah pasien sembuh juga terus bertambah, mencapai 75 orang. Sedangkan 54 orang dilaporkan meninggal dunia.

Dalam upaya memutus rantai penyebaran, Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Selasa (28/4/2020) kemarin. Seiring dengan kebijakan tersebut, Terminal Purabaya atau Terminal Bungurasih dan Terminal Oso Wilangun (TOW) pun menghentikan operasional bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajat menjelaskan, keputusan penghentian opersional tersebut merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 18 tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Surabaya nomor 16 tahun 2020.

“Pengosongan itu dimulai pada Selasa pukul 00.00 WIB. Semua operasional bus dihentikan karena bersamaan dengan pemberlakuan PSBB di Surabaya. Tiga peraturan itu yang menjadi landasannya. Kemudian ditambah lagi surat dari Dishub Surabaya tentang sosialisasi pelaksanaan PSBB dan pengendalian arus mudik di Kota Surabaya,” tegasnya seperti diberitakan surabaya.go.id (28/4/2020).

[Baca Juga: Kebijakan Pemprov DKI Hentikan Bus AKAP Dibatalkan Kemenhub]

Berkaitan dengan sosialisasi penghentian sementara ini, dipastikan Irvan akan terus dilakukan di Terminal Purabaya maupun di TOW. Pada prakteknya, tambah Irvan, sosialisasi dilakukan petugas di lapangan dengan menggunakan pengeras suara serta imbauan yang diletakkan di berbagai tempat. “Di samping sosialisasi, kami juga menutup pintu masuk atau jalur masuk ke terminal, sehingga bus tidak bisa keluar-masuk terminal,” tuturnya.

Kendati demikian, dia menjamin bahwa armada bus kota akan tetap beroperasi normal seperti biasanya, namun tetap diharuskan menaati menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. “Tetap beroperasi tapi harus sesuai protokol,” imbuhnya.

Irvan berharap semua pihak bersedia untuk mematuhi peraturan yang telah disosialisasikan di dua terminal tersebut. Tak lupa dia pun meminta seluruh masyarakat untuk ikut serta menyukseskan PSBB yang tengah dijalankan Surabaya. “Mari bersama-sama menyukseskan PSBB Surabaya untuk memutus mata rantai COVID-19,” pungkasnya.