Cegah Asmara Subuh Kala COVID-19, Pemkot Medan Bentuk Tim Khusus

Setiap tahunnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan membentuk tim khusus yang tugasnya fokus untuk memastikan kebiasaan buruk yang acap kali muncul saat Ramadan tidak terjadi. Kebiasaan yang dimaksud adalah asmara subuh yang kerap dilakukan remaja. Hal ini berusaha dicegah Pemkot Medan demi memastikan rasa nyaman terhadap warga di tengah bulan suci Ramadan, apalagi hal ini juga dapat berpotensi menyebarkan COVID-19.

Bagi Anda yang masih asing dengan istilah ini, asmara subuh sebenarnya merupakan tradisi dari para remaja saat Ramadan di Indonesia. Mereka memanfaatkan waktu setelah ibadah salat Subuh untuk keluar rumah dan bertemu dengan lawan jenisnya. Hal ini dipandang menjadi kegiatan negatif di tengah Ramadhan sehingga mengganggu kekhusyukan bulan penuh berkah ini.

Tim khusus yang dibentuk Pemkot Medan dinamakan Tim Pemantauan dan Pencegahan Asmara Subuh Kota Medan dan terdiri dari elemen Polrestabes Medan, Kodims 02/01 BS, Yonmarhanlan I/Belawan, Denpom 1/5 Medan, Lanud Soewando Medan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kota Medan. Di mana tim ini terbagi menjadi empat regu yang bergerak mengawasi area di Ringroad, fly ober Brayan, Belawan, Kanal STM, serta Seputaran Stadion Teladan untuk memastikan tak ada asmara subuh di tengah pandemi COVID-19.

Sebelum menggelar pengawasan perdananya pada 28 April 2020, Tim Pemantauan dan Pencegahan Asmara Subuh Kota Medan berkumpul di halaman ex SPBU Petrona di Jalan Ringroad untuk menghadiri apel gabungan. Ketika memimpin apel tersebut, Asisten Umum Kota Medan Renward Parapat menjelaskan, setiap bulan suci tiba maka Pemkot Medan dengan unsur Forkopimda Kota Melayu Deli membentuk tim gabungan tersebut.

[Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Pangan Ramadan, Pemkot Medan Cek Gudang]

Ia melanjutkan, tim ini hadir untuk memberikan rasa aman untuk warga. Karena tak hanya menyasar pemuda-pemudi yang terlibat asmara subuh, mereka juga memastikan tak ada adanya remaja yang bermain petasan sehingga dapat mengganggu berjalannya ibadah puasa warga Medan sekaligus membahayakan pengguna jalan.

“Pola Operasi yang akan kita lakukan Tidak sama dengan Ramadhan tahun lalu. Sebab saat ini pandemi virus Corona tengah melanda, sehingga dalam operasi kita harus mengedepankan protokoler kesehatan yakni memantau warga untuk mengenakan masker, pengaturan jalan dan pelarangan warga untuk berkerumun. Artinya fokus kita adalah upaya penanggulangan dan Penyebaran virus Corona, akan tetapi tetap melakukan penertiban terhadap warga ataupun pelaku asmara subuh,” ujar Asisten Umum Kota Medan tersebut.