Pendidikan
Cianjur Berduka, Pakar Unpad Paparkan Pemicu Gempa
Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 hingga kini terus memicu duka dengan setidaknya hingga 23 November 2022 diumumkan bahwa korban jiwa akibat bencana alam itu mencapai 271 orang. Bencana alam yang guncangan terasa hingga wilayah Jabodetabek ini pun langsung membuat pemerintah bergerak untuk membantu proses penanganan korban sekaligus memaparkan apa sebenarnya yang menjadi pemicu gempa tersebut dengan teori yang disampaikan adalah pergerakan dari Sesar Cimandiri. Namun teori ini tak didukung oleh Pakar Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Ir. Ismawan, M.T.,.
Sekadar informasi, sesar adalah istilah di geologi yang berarti fraktur planar yang mengalami perpindahan secara signifikan akibat dari gerakan massa batuan. Teori yang bermunculan dalam Gempa Cianjur adalah pergerakan sesar Cimandiri tapi hal ini tak didukung oleh Ismawan yang menegaskan bahwa pusat gempa terjadi di area yang jauh dari bentangan Sesar Cimandiri. “Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari Sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama,” tegas Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad itu, sebagaimana dikutip dari Unpad.ac.id (21/11/2022).

Dari sisi jaraknya, Ismawan mengungkapkan bawah area Cugenang yang notabene pusat gempat Cianjur jaraknya 10 km di sebelah utara jalur patahan Cimandiri. Di mana jalur Sesar Cimandiri bila digambarkan awalnya berada di Pelabuhan Ratu yang membentang ke arah timur dan berbelok ke utara sekitar area pusat Gempa Cianjur. Kemudian berdasarkan penelitian, Sesar Cimandiri memiliki lebar delapan hingga 10 meter dengan kontur yang miring ke arah selatan. Dari sinilah mengapa dirinya semakin yakin bahwa bukan Sesar Cimandiri pemicu Gempa Cianjur apalagi lokasi pusat gempa memiliki kedalaman 10 kilometer yang jauh dari jalur sesar.
Dari sinilah, ia memiliki teori bahwa terdapat potensi bahwa Gempa Cianjur dipicu pergerakan sesar baru yang jejak-jejak pelurusanya tertutupi sejumlah faktor. Salah satunya adalah kemungkinan tertutupi oleh endapan gunung api dan ini didukung oleh lokasi pusat gempa yang dekat dengan Gunung Gede. Kemudian bila lihat dari focal mechanism Gempa Cianjur, menurut Ismawan ada potensi jalur sesar pemicunya yang masih belum diidentifkasikan itu berada di titik barat-timur atau utara-selatan.
Ia menambahkan, mengapa Gempa Cianjur dapat memicu dampak yang parah diakibatkan oleh kekuatan yang cukup besar serta lokasi pusat gempa di daratan dan cukup dangkal. Dari sinilah mengapa bangunan di kawasan Cianjur rusak parah. Tak lupa, Ismawan memandang bencana alam ini merupakan pelajaran mahal penting bagi Indonesia dan dapat menjadi awal untuk upaya identifikasi terhadap potensi kehadiran sesar-sesar baru sehingga ke depannya bisa diambil langkah mitigasi khususnya demi keselamatan masyarakat yang tinggal di area yang masuk kawasan sesar-sesar tersebut.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.