Berita Kawasan
COVID-19 Melonjak, Akademisi Desak Pemkot Surabaya Ajukan PSBB
Per Kamis (16/4/2020) jumlah kasus positif COVID-19 di Surabaya sebanyak 246 kasus, sedangkan PDP berjumlah 634 kasus, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 634 kasus. Sementara pasien yang sembuh berjumlah 43 orang dan yang meninggal 24 orang.
Melihat kondisi ini, sudah sepantasnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di wilayah berjuluk Kota Pahlawan tersebut. Desakan ini muncul setelah Rumpun Kuratif mendapat hasil kajian epidemiologi yang dilakukan tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

"Menurut mereka memang sudah saatnya meminta persetujuan PSBB melalui Gubernur kepada Menteri Kesehatan. Itu menurut ahli,” jelas Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, sebagaimana dilansir tribunnews.com (16/4/2020).
Dari tinjauan epidemiologi, sambung Joni, menjelaskan peningkatan kasus di Surabaya cukup tajam, baik dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang positif COVID-19. "Seandainya semuanya masuk rumah sakit sesuai indikasi, maka tidak akan cukup lagi. Ini untuk di daerah Surabaya, jadi grafiknya naik terus," lanjutnya.
Dengan perbandingan pusat layanan kesehatan terutama ruang isolasi tekanan negatif dengan kasus COVID-19 baik PDP maupun positif COVID-19 yang tidak memadai secara kajian epidemiologi. Maka menurut Dirut RSUD Dr Soetomo ini sudah saatnya PSBB mulai dipertimbangkan.
Sejurus itu dia mengingatkan, apa bila jadi mengajukan PSBB, pemerintah harus siap menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus berikutnya. "Tim satgas Provinsi Jatim sudah menyiapkan, salah satunya Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr. Soetomo yang sudah melakukan pelebaran, [RSJ] Menur juga sudah dilakukan pelebaran," beber Joni.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono menyampaikan, meskipun kasus pasien positif COVID-19 di daerah tersebut paling tinggi di Jatim, mereka belum mengajukannya.
Heru mengakui, jika dilihat dari tingginya kasus positif COVID-19, Surabaya sudah memenuhi untuk menerapkan PSBB. Namun, tetap harus dikoordinasikan dengan daerah sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan sebagainya.
"Pertimbangan (pengajuan PSBB) itu jumlah penderita yang confirmed, jumlah PDP, termasuk pesebarannya itu yang jadi pertimbangan. Surabaya memenuhi (untuk mengajukan PSBB), artinya di sisi yang lain harus dipertimbangkan juga akses tadi," ujar Heru sebagaimana dilansir liputan6.com (15/4/2020).
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.