Berita Kawasan
Dapatkan Indonesia Capai Target 2040 Bebas Polusi Plastik?
Produksi plastik kian banyak dan mengkhawatirkan. Pasalnya, selain bermanfaat untuk membungkus makanan atau minuman, tapi memiliki dampak yang negatif bagi dunia maupun di Tanah Air. Limbah plastik hanya akan merusak sistem lingkungan maupun membunuh hewan-hewan laut yang tidak sengaja mengonsumsi limbah plastik yang tidak terurai. Ancaman limbah plastik ini pun memicu berbagai gerakan untuk hidup bebas plastik. Tak heran, banyak yang bermunculan produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Pemerintah pun tidak tinggal diam, seperti dalam siaran pers Greenpeace yang diterima PingPoint.co.id (22/1/2020).

Pada pertemuan World Economic Forum yang sedang berlangsung di Davos, Swiss, Pemerintah Indonesia mengeluarkan komitmen untuk mengatasi krisis sampah plastik. Pemerintah berencana mewujudkan Indonesia terbebas dari polusi plastik tahun 2040, dengan lima langkah yang mengedepankan konsep ekonomi sirkuler, antara lain:
- Mengurangi atau mengganti penggunaan plastik untuk mencegah konsumsi 1,1 juta ton plastik per tahun
- Mendesain ulang produk dan kemasan plastik dengan mempertimbangkan penggunaan kembali atau daur ulang
- Pengumpulan sampah plastik ganda menjadi 80 persen pada tahun 2025
- Menggandakan kapasitas daur ulang kami saat ini untuk memproses 975.000 ton sampah plastik tambahan per tahun
- Membangun atau memperluas fasilitas pembuangan limbah yang aman untuk mengelola 3,3 juta ton sampah plastik tambahan per tahun
Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi, menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini lebih serius menangani permasalah sampah plastik. Untuk menyelesaikan krisis sampah plastik, pemerintah menyatakan tidak lagi melakukan langkah yang biasa (business as usual). Akan bekerja sama dengan industri untuk mengaplikasikan ekonomi sirkuler, yang memuat unsur penggunaan kembali dan isi ulang, serta mereduksi penggunaan plastik.
“Hal ini seharusnya sudah lama dilakukan mengingat Indonesia sudah berada di titik krisis masalah sampah plastik.” Jelas Muharram.
Dirinya menjelaskan tentang target terdekat untuk mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70 persen yang akan tercapai pada tahun 2025. Namun, tanpa aturan resmi akan sulit mengukur realisasi komitmen tersebut. Muharram berharap pemerintah harus segera menuangkan komitmennya dalam bentuk peraturan dengan detail kewajiban bagi pelaku industri untuk tidak lagi bergantung pada plastik sekali pakai.
“Kita perlu langkah yang cepat dan signifikan bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga pelaku industri, mengingat masalah ini tidak sesederhana yang dipikirkan oleh pemerintah, melainkan sangat sulit dan kompleks, di mana plastik sudah menciptakan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi dengan kenyamanan ‘palsu’ yang diberikan pada masyarakat,” ucapnya
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Dorong Digitalisasi Daerah, Amartha Hadirkan Desa Digital di Sulawesi Tengah
03 February 2023, 16:35
Demi memastikan tidak adanya ketimpangan digital di daerah pedesaan luar Jawa, Amartha Foundation baru-baru ini meresmikan desa digital di wilayah Sulawesi Tengah.

Bisnis
tiket.com Hadirkan Layanan Pemesanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
03 February 2023, 14:20
Melalui kemitraan dengan PT KCIC, pengguna tiket.com ke depannya bisa memesan tiket untuk layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Berita Kawasan
Kolaborasi Pertamina NRE - Bike to Work Kampanyekan Green Mobility
02 February 2023, 17:41
Peresmian unit tempat parkir sepeda dilakukan oleh Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir, dan Ketua Umum B2W Fahmi Saimima.

Hobi dan Hiburan
Siap Digelar 25 Februari 2023, Ini Semua Line-ups Woke Up Fest 2023
02 February 2023, 15:41
Setelah memberikan teaser siapa saja yang akan tampil, akhirnya pihak penyelenggara mengumumkan siapa saja yang nanti siap menghibur Anda di Woke Up Fest 2023.