Demi Berikan Pelayanan Maksimal, RSUD Cibitung Terus Berinovasi

Mutu dan pelayanan sebuah pemberi jasa seperti rumah sakit dinilai dari tingkat pelayanan dan jaminan keselamatan pasien. Hal ini juga yang jadi nilai penting untuk mendapatkan akreditasi yang baik. Untuk meningkatkan pelayanan dan tingkat kepuasan masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi akan melakukan upaya pembenahan agar dapat memberikan kualitas terbaik untuk pasien.

Direktur RSUD Kabupaten Bekasi Cibitung Sumarti menyebutkan, dengan didapatkannya predikat paripurna akan jadi pembuktian ke masyarakat jika RSUD Kabupaten Bekasi memenuhi standar pelayanan dan manajemen yang ditetapkan. Hal ini tentu memengaruhi penilaian pasien yang ingin berobat.

[Baca Juga: Korban Kebakaran Kampung Badan Dapat Sahur & Layanan Kesehatan]

Selain itu, RSUD Cibitung juga melakukan inovasi lain seperti digitalisasi pelayanan. Dengan inovasi ini, pasien dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan. Kemudian, unit di RSUD memiliki indikator mutu yang akan berdampak ke pelayanan yang positif. Tak lupa, pihak RSUD juga melakukan survey pelanggan agar dapat meningkatkan unit-unit yang terbilang lamban atau pelayanannya buruk.

“Hasil survey lalu mengatakan, unit farmasi mendapatkan skor butuk karena waktu tunggu obat yang terbilang lama. maka dari itu, untuk mengatasi hal ini pihak RSUD bekerja sama dengan Halodoc yang mampu mengantarkan obat langsung ke rumah,” ujar Sumarti.

Selain meningkatkan pelayanan untuk masyarakat, seperti yang dirangkum dari humas.bekasikab.go.id (10/9/2019) untuk memiliki tata kelola yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi gelar pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

[Baca Juga: Kader JKN Dekatkan BPJS Kesehatan untuk Pelayanan Masyarakat]

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, selain fokus membangun infrastruktur, kesehatan juga menjadi salah satu fokus pembangunan. “Saya harap RSUD tetap mempertahankan ini semua menjadi lebih baik lagi, terkait zona integritas juga. Jadi bukan hanya RSUD saja yang membuat zona integritas ini,” kata Eka.

Eka melanjutkan, dirinya mengaku sangat apresiatif, terhadap RSUD karena dapat menjadikan contoh bagi Perangkat Daerah (PD) lainnya di Kabupaten Bekasi guna membangun zona integritas. Ia juga menargetkan enam bulan ke depan akan terlihat perubahan pada infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan, pelayanan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.

Sumatri menambahkan, tujuan dari pencanangan ini dilakukan agar dapat memberikan pemahaman dan menerapkan semangat bersih dari korupsi kepada seluruh pekerja terutama di RSUD Kabupaten Bekasi.