Demi Cari Bibit Atlet eSports, First Media Gelar First Warrior

Pada 22 Agustus 2019, perusahaan Link Net Tbk melalui brand First Media meluncurkan program unik yang baru pertama kali ada di Indonesia. Program bertajuk First Warrior itu ditujukan untuk mencari bibit atlet eSport dengan cabang olahraga video games Free Fire. Melalui proses audisi yang diadakan di enam kota besar Tanah Air, First Media memandang programnya dapat membantu mendorong terciptanya ekosistem eSports di Indonesia.

Pada momen peluncuran First Warrior, pihak First Media menjelaskan, mereka menggandeng PT Yamisok Tech Indonesia dan organisasi Indonesia eSports Association (IESPA) untuk menggelar audisi pencarian atlet eSports ini. Hal utama yang memotivasi semua pihak yang terlibat dalam membentuk program First Warrior adalah pandangan terkait perkembangan eSports dunia yang semakin berkembang pesat.

“Kita melihat bahwa dunia digital eSports sudah berkembang sedemikian pesatnya belakangan ini. First Media, Link Net juga ikut mensponsori beberapa event eSports, termasuk salah satunya Piala Presiden beberapa bulan lalu. Di dalam event itu, kita melihat bahwa dunia eSports sudah berkembang sedemikian rupa, di mana sebagai salah satu pemain utama di dunia internet dan mulitimedia entertainment, kita enggak mungkin bisa menutup diri terhadap perkembangan ini,” ucap Deputy CEO PT Link Net Tbk Victor Indajang pada acara peluncuran First Warrior di Lavva Plaza Senayan, Jakarta Pusat (22/8/2019).

Atas dasar pemikiran itulah, PT Link Net TBK ingin menjadi bagian dalam proses pembentukan ekosistem eSport di Indonesia, khususnya dalam pencarian talenta calon atlet eSports. Ini direalisasikan melalui First Warrior, First Raiders, Game Xpert, dan First Warriors channel 999 di First Media.

Pertama adalah First Warrior yang berbentuk kompetisi eSports. Hal utama yang membedakan kompetisi ini dengan pertandingan eSport lainnya adalah pesertanya yang di mana ditujukan untuk para pemain amatir yang masih belum tergabung dalam tim eSports profesional. “Kita percaya bahwa masih ada banyak talenta eSports yang belum tersaring. Oleh karena itu, First Warrior kita akan menjadi First Warrior First Talent Search untuk eSports Indonesia,” ucap Victor.

Kompetisi First Warrior yang akan diadakan di Jakarta, Medan, Batam, Surabaya, Semarang, dan Bandung dengan mempertandingkan games Free Fire. Dengan pendaftarannya dimulai pada 22 Agustus 2019 melalui laman www.firstmedia.com/firstwarriorid. Proses babak penyisihannya dimulai pada 15 September 2019 di Medan sedangkan di Jakarta pada 6 Oktober 2019. Para peserta akan memperebutkan hadiah dengan total Rp1,3 miliar serta kontrak menjadi tim First Raiders.

[Baca Juga: Ini Tips Jadi Atlet eSport Ala BOOM ID]

Langkah First Media kedua dalam membangun ekosistem eSport Indonesia adalah melalui First Raiders. “(Dari para peserta) kita akan memilih delapan terbaik yang akan menjadi tim eSport First Media dengan sebutan First Raiders. Di mana pemain-pemain terbaik ini akan karantinakan, kita akan coach, kita akan provide psychological support, semua yang diperlukan untuk membina talenta eSport yang terbaik. Dengan mudah-mudahan mereka bisa menjadi salah satu dari talenta eSports Indonesia di ajang internasional nantinya,” tutur Deputy CEO PT Link Net Tbk.

Cara ketiga dari First Media dalam membangun ekosistem eSports adalah dengan First Warrior di channel 999 yang akan mulai tayang di layanan tv kabel First Media pada Oktober 2019. Di channel ini akan ditampilkan berbagai tayangan mengenai eSports di Indonesia, dari mulai berbagai kompetisi, tips, ulasan, reality show, dan lainnya.

[Baca Juga: Cari Gamers Andal, NXL Esports Team Gelar Mobile Esports Cup 2019]

Cara terakhir untuk mendukung ekosistem eSports dari First media adalah dengan mengeluarkan produk POP Game Xpert yang memiliki fitur high speed unlimited broadband internet serta router khusus untuk bermain game. Victor menambahkan, produk ini ditujukan untuk para gamer serta kaum milenial yang kerap bermain video games dan membutuhkan akses internet yang cepat untuk menghidari adanya lag.