Demonstrasi Membawa Berkah, PKL Raih Pemasukan Jutaan Rupiah

Demonstrasi mahasiswa serta para aktivis beberapa hari lalu dalam menentang revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) sempat menyebabkan kericuhan serta kerusakan di sejumlah sarana dan prasarana. Namun percaya atau tidak, demonstrasi ini juga ternyata membawa aspek positif bahkan cenderung berkah bagi sejumlah orang, khususnya para pedagang kaki lima (PKL).

Kemunculan para PKL di momen demonstrasi sebenarnya bukanlah pemandangan yang aneh lagi di Ibu Kota. Pasalnya, mereka memanfaatkannya untuk menjajakan dagangan mereka kepada para demonstran yang tidak sedikit merasa lapar atau haus ketika melakukan aksinya. Contohnya adalah pedagang asongan bernama Nur.

Ia terlihat berkeliling di antara para demonstran yang terus menerikkan penolakan terhadap keputusan DPR RI sembari menawarkan makanan instan dan minuman. Tanpa lelah, ia pun menenteng dagangannya sambil berjalan mengelilingi area di sekitaran depan Gedung DPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada 23 September 2019.

[Baca Juga: Setelah Bagikan Nasi Kotak, Awkarin Ajak Bersihkan Area Demonstrasi]

Keuntungan yang didapatkan Nur saat demonstrasi mahasiswa dan aktivis itu pun disebut berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa ia berjualan. “Kalau sudah siang, orang bukan cuman haus saja. Jadi yang banyak dibeli itu minuman sama Popmie. Itu sudah ada 200 Popmie yang terjual. Kalau omzet hari ini ada Rp4.000.000, tapi kotor ya,” ungkap Nur, sebagaimana dikutip dari today.line.me (26/9/2019).

Hal yang serupa juga dialami oleh PKL lainnya yang menjajakan makanan dan minuman. Seperti yang diceritakan pedagang bernama Jangkung. Pria yang berprofesi sebagai pedagang sate taichan dan minuman itu sebenarnya menggelar dagangannya di area Senayan. Namun karena adanya demonstrasi di depan Gedung DPR RI, ia pun memindahkan lokasi “lapaknya” ke sana.

[Baca Juga: Usai Demonstrasi Mahasiswa, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute]

“Saya sudah sejak kemarin sore jam 5, terus pulang jam 10 malem. Hari jaga dari pagi tadi,” tutur Jangkung, sebagaimana dikutip dari idntimes.com (24/9/2019). Walau tidak sebenar Nur, omzet yang didapatkan Jangkung juga terbilang besar dibandingkan hari biasa ia berjualan. Mengingat dari sisi jualan minuman, umumnya ia mendapatkan Rp100.000 hingga Rp150.000 per harinya. Sedangkan pada momen demonstrasi mahasiswa dan aktivis kemarin, ia meraih omzet sekitar Rp500.000.