Kesehatan
Digunakan Para Pesohor, Benarkah Lanyard Virus Shut Out Ampuh?
Semenjak pandemi COVID-19 melanda, banyak bermunculan produk-produk kesehatan yang mengklaim mampu menangkal Virus Corona SARS-CoV-2. Salah satu produk yang akhir-akhir ini viral di masyarakat adalah lanyard Virus Shut Out.
Cara menggunakannya cukup mudah, yakni dengan mengalungkan produknya di leher sama seperti ketika menggunakan ID Card kantor. Lebih lanjut, dalam keterangan yang tercantum di beberapa penjual di toko online, lanyard tersebut disebutkan memiliki bahan utama generator klorin dioksida (natrium klorit, zeolit alami) serta 100 persen merupakan produk asal Jepang.
Beberapa pesohor pun mulai menggunakan lanyard yang diklaim dapat melindungi penggunanya dari virus patogen selama 30 hari seperti aktris cantik Nagita Slavina, Ayu Ting Ting, Ruben Onsu hingga Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini sontak membuat banyak masyarakat ikut-ikutan menggunakan lanyard tersebut.


Lalu apakah benar hanya dengan menggunakan sebuah lanyard yang digantungkan ke leher dapat mencegah penularan virus?


Dilansir dari laman hongkongfp.com, seorang Doktor Bidang Virologi dan Imunologi Ariane Davison dari Hongkong membantah klaim yang disematkan dalam produk tersebut. Menurut Direktur Global Health Care Consultants ini, produk lanyard berisi klorin dioksida itu tidak mampu melumpuhkan Virus Corona yang pada dasarnya menyerang manusia lewat saluran pernapasan. Apalagi produk tersebut hanya dikalungkan di leher dan tidak digunakan di sekitar mulut dan hidung.

Kalaupun digunakan di dekat wajah kata Ariane, malah akan menyebabkan iritasi mata, mengganggu saluran pernapasan, serta membakar kulit. Hal itu dikarenakan bahan aktif klorin dioksida memiliki sifat yang sangat korosif.
Meski marak dijual di Indonesia, nyatanya Virus Shut Out ini telah dilarang masuk di Amerika Serikat. Hal itu dikarenakan produk tersebut belum terdaftar dan teruji di Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Selain itu menurut EPA, produk tersebut juga belum menggunakan label dengan bahasa internasional sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Thailand dan Vietnam. Kedua negara itu bahkan telah melakukan penyitaan terhadap produk Virus Shut Out dari pasaran. Berbeda dengan di Indonesia yang masih di jual bebas di toko-toko online dengan harga mulai dari Rp200.000.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.