Dinkes DKI Jamin Tetap Lakukan Pengawasan DBD

Di tengah ancaman penyebaran virus SARS-CoV-2 atau Virus Corona, penanganan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) tentu tak boleh dikesampingkan. Pasalnya, penyakit yang kerap terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia ini juga dapat memakan banyak korban jiwa bila tak dikendalikan.

Sejumlah daerah di Indonesia diketahui kini tengah menghadapi kasus DBD. Dilansir dari CNNIndonesia.com (13/3/2020),berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 11 Maret 2020 sudah ada 17.820 kasus DBD yang tersebar di provinsi Indonesia.

Sampai saat ini, Lampung masih menjadi provinsi kasus DBD tertinggi dengan jumlah 3.431 kasus. Disusul dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai provinsi dengan jumlah kematian DBD terbanyak.

Di Jakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) tetap waspada terhadap penyebaran DBD. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan DBD tiap tahunnya selalu ada kasus DBD. Oleh karenanya, meski tengah menghadapi pengendalian virus Corona, pihaknya tetap waspada terhadap DBD.

[Baca Juga: Selain COVID-19, DPR Minta Pemerintah Juga Waspadai DBD]

“Meskipun saat ini sedang menghadapi pengendalian tentang COVID-19, kewaspadaan terhadap DBD tetap kita jaga secara rutin," kata Widyastuti, dilansir dari beritajakarta.id (13/3/2020).

Dia mengatakan, angka kasus DBD tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu pada periode yang sama. Pada Januari tahun lalu, jumlahnya mencapai 989 kasus DBD. Sedangkan pada Januari tahun ini, jumlahnya sebanyak 276 kasus DBD.

[Baca Juga: Corona Belum Usai, Warga Bogor Mulai Dihantui DBD]

Perbandingan yang sama juga terjadi pada di bulan Februari. Pada Februari tahun lalu, jumlahnya 1569 kasus DBD. Kemudian pada Februari tahun ini menjadi 600 kasus. Kendati mengalami penurunan jumlah kasus, Widyastuti mengatakan pihaknya akan tetap melakukan upaya pencegahan.

“Kami sudah bekerja sama dengan BMKG terhadap early warning system. Termasuk bagaimana bahu-membahu dengan segenap lapisan masyarakat melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M," tandasnya.