Kesehatan
Dinkes DKI Lakukan Rapid Test di 30 Kelurahan Hingga Akhir Mei 2020
Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali menggelar rapid test di 30 kelurahan, dimulai sejak 11 Mei hingga 31 Mei 2020. Dinkes kali ini menyasar warga yang tinggal di daerah padat penduduk.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan, Dinkes menyasar wilayah padat penduduk karena melihat zona merah di beberapa wilayah itu, seperti Kebon Kacang, Penjaringan, Pademangan Barat, dan daerah lainnya di DKI Jakarta
Melansir beritajakarta.id (13/5/2020), Dinkes menargetkan untuk melakukan tes pada 200 orang di setiap kelurahan. Lebih spesifiknya lagi, orang-orang yang diutamakan menjalani rapid test adalah para lansia, ibu hamil, penderita hipertensi dan diabetes melitus, serta warga di kelompok usia 20 sampai 40 tahun.

Pada pelaksanaan rapid test, tenaga medis mengambil sampel darah untuk mendeteksi imunoglobulin G dan M, antibodi yang melawan Virus Corona baru bernama SARS-CoV-2. Ngabila mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel dari lipatan siku warga. “Kami lakukan pengambilan sampel darah melalui vena di lipatan siku untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Jika ada yang batuk pilek, kami arahkan swab juga,” tutur Ngabila.
Ngabila lebih lanjut menjelaskan, warga yang dinyatakan positif melalui rapid test akan langsung menjalani tes swab. Sambil menunggu hasil tes swab, warga yang bersangkutan akan diisolasi oleh Dinkes di tempat yang sudah disediakan.
“Setiap kabupaten dan kota sudah menyiapkan shelter seperti di GOR atau fasilitas lain untuk jadi tempat isolasi bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan gejala ringan sebelum proses rujukan,” lanjutnya.
Untuk diketahui, hasil rapid test tidak dapat menjadi alat ukur yang akurat untuk menyatakan seseorang positif COVID-19. Pasalnya, orang yang sudah sembuh dari COVID-19 pun akan tetap dinyatakan positif karena terdeteksi antibodi di dalam darahnya.
Kemudian, hasil negatif di rapid test tidak dapat menyatakan seseorang tidak terpapar Virus Corona baru, karena antibodi baru terbentuk beberapa hari setelah terpapar virus. Hingga kini, tes swab yang menjadi tes akurat untuk mengonfirmasikan apakah seseorang dinyatakan positif atau negatif COVID-19.
Mengutip cnnindonesia.com (13/5/2020), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggalakkan tes swab secara lebih luas. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi melalui forum rapat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung secara daring pada Selasa (12/5/2020). BNPB menargetkan 10.000 tes swab per hari untuk mengetahui sebaran kasus COVID-19 secara lebih luas.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Tak Sampai Rp2 Juta! Redmi 10A Resmi Hadir di Indonesia
20 May 2022, 18:40
Xiaomi Indonesia secara resmi meluncurkan produk entry-level mereka yang terbaru dengan kehadiran Redmi 10A.

Bisnis
East Ventures Suntik Pendanaan Awal ke Startup Pendidikan MySkill
20 May 2022, 16:37
Startup yang berfokus meningkatkan skill para pencari kerja di Tanah Air, My Skill, disebut meraih pendanaan awal dari East Ventures.

Bisnis
Sampai 29 Mei 2022, Toys Kingdom Gandaria City Diskon Hingga 90%
20 May 2022, 14:36
Bagi Anda yang berniat membelikan mainan untuk buah hati maka bisa memanfaatkan momen Crazy Sale di Toys Kingdom Mall Gandaria City.

Berita Kawasan
CFD Akan Kembali Digelar di Wilayah Ibu Kota
20 May 2022, 11:34
Pemprov DKI Jakarta mengumumkan akan melakukan uji coba penerapan CFD alias Hari Bebas Kendaraan Bermotor di wilayahnya pada akhir pekan ini.