Pendidikan
Dosen Psikolog Unpad Manfaatkan VR untuk Terapi Atasi Fobia
Virtual Reality atau VR pada dasarnya merupakan teknologi yang biasanya digunakan dalam video games atau aplikasi tertentu yang diproses oleh komputer dengan penggunanya yang bisa “terjun” ke dunia virtual tersebut bak merasa benar-benar di dalam dunia program. Di mana biasanya untuk masuk ke dunia VR, Anda membutuhkan perangkat komputer yang mumpuni dan telah dilengkapi dengan headset VR khusus. Menariknya, dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) memandang teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan mental, khususnya dari sisi penanganan fobia serta rasa takut.
Pada umumnya prosedur intervensi psikolog terhadap pasien yang memiliki rasa takut berlebihan dan fobia terbilang sulit, karena dibutuhkan biaya yang tidak kecil serta ditambah tenaga pendukung yang harus kompeten. Dari sinilah Dosen Departemen Psikologis Klinis Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD, mengembangkan terapi menghadapi gangguan terhadap kesehatan jiwa ini dengan memanfaatkan teknologi VR dengan metode yang dinamakan Virtual Reality Exposure Therapy.

Aulia menyebut, teknologi VR terbilang mudah pengapliasiannya dan pasien yang mengalami fobia bisa menghadapi ketakutannya terhadap sesuatu atau lingkungan tanpa dirinya harus langsung menghadapinya di dunia nyata. Salah satu contohnya adalah bila ada pasien yang mengalami fobia terhadap terbang dengan pesawat, pasien bisa dibawa ke bandara atau di dalam pesawat terbang dengan memanfaatkan VR sehingga ia bisa menghadapi ketakutannya secara virtual.
Kemudian dari sisi biaya, tentu saja psikolog tak memerlukan ruangan khusus untuk penanganan fobia dengan pasien yang diarahkan dapat mengendalikan situasi dalam dirinya ketika mengenakan VR headset dan terjun ke dunia virtual untuk menghadapi ketakutannya sendiri. Menurut Aulia pada dasarnya ketakutan dan fobia dipicu oleh proses belajar manusia sehingga salah satu cara untuk mengatasinya adalah mempelajari ulang alias re-learning demi meningkatkan kualitas hidupnya.
Metode terapi yang ia kembangkan sejak tahun 2017 dengan menggandeng peneliti dari Fakultas Psikologi dan MIPA Unpad ini memanfaatkan perangkat Oculus Quest 2 dan pada awalnya ia fokuskan untuk mengobati fobia terhadap gelap. Pada studi awalnya diketahui bahwa rasa takut akan gelap dari pasiennya memang tidak hilang sepenuhnya tapi mampu berkurang intensitasnya bila dibandingkan sebelum mengikuti terapi VR.
Selain itu, ketakutan dari sisi public speaking juga bisa diterapi dengan menggunakan metode ini. “Ketika dia mengatasi satu sesi, maka dia akan masuk ke sesi (level) berikutnya, sehingga itu menambah kepercayaan dirinya. Dan hasil risetnya menunjukkan bahwa orang yang telah melakukan latihan dengan simulasi VR ini dia lebih percaya diri dan berkurang rasa cemasnya untuk melakukan prestasi di depan orang,” ungkap Aulia, sebagaimana dikutip dari Unpad.ac.id (2/11/2022)
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.