Evakuasi Ular, Rutinitas Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat

Bila mendengar nama Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat maka di benak khalayak publik adalah para petugas tim pemadam kebakaran yang bertugas tak mengenal lelah jika muncul si jago merah. Tentu saja bayangan ini tak mengherankan mengingat moto ‘Pantang Pulang Sebelum Padam’ tersemat di tempat mereka bertugas. Namun tugas dari petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, dan wilayah lainnya, sebenarnya bukan itu saja dan percaya atau tidak, salah satu hal yang menjadi rutinitas mereka saat bertugas adalah mengevakuasi ular liar.

Bagi Anda yang tinggal di area yang terbilang jarang bertemu atau menunjukkan penampakan hewan liar, mungkin salah satu tugas dari Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat ini terdengar asing. Tapi keberadaaan ular kobra atau ular sanca yang datang ke rumah dari gorong-gorong, saluran air, atau mungkin lahan kosong yang dipenuhi semak belukar kerap terjadi di Ibu Kota.

“Hampir setiap hari ada laporan. Jadi Jakarta Pusat ada di delapan kecamatan ya, ada laporan terus. Ular, sarang tawon, (lalu), ular, sarang tawon,” ungkap Kepala Seksi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat Unggul Wibowo, sebagaimana dikutip dari pusat.jakarta.go.id (5/10/2021).

Di antara semua hewan melata yang kerap menjadi laporan warga yang paling serung ditemui oleh para petugas adalah jenis ular sanca alias piton dengan terkadang ular kobra juga. Karena mayoritas evakuasi adalah terhadap ular sanca yang notabene tidak berbisa maka petugas biasanya dapat menangkap reptil dibantu alat penangkap ular dengan tekniknya penangkapannya yang mereka lakukan secara otodidak. Namun berbeda bila yang ditemui adalah jenis ular kobra yang notabene berbisa dan ada jenis yang juga mampu menyemprotkan bisanya sehingga dapat berbahaya bila penanganannya tidak ekstra dan dalam situasi ini biasanya tim Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat juga melibatkan orang yang lebih ahli.

[Baca Juga: Ular Sanca Besar Ditangkap Petugas Kelurahan Kebagusan]

Sebenarnya menurut Unggul, tim Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat memang lebih senang dipanggil untuk mengevakuasi ular dibandingkan jika ada warga yang menanganinya sendiri. Mengingat ada alasan mengapa ular-ular liar nekat keluar dari sarang mereka dan muncul di permukiman warga. Pasalnya, ini biasanya dipicu mereka lapar dan ingin mencari makan dan faktor musim hujan juga turut berpengaruh. Oleh karena itu, Unggul mengingatkan warga lebih baik memanggil timnya untuk mengevakuasi hewan tersebut dari pada ular-ular itu dimatikan atau bahkan bila tidak hati-hati malah warga bisa terkena patukan dari reptil tersebut.

Lantas setelah dievakuasi akan dibawa ke mana ular-ular tersebut? Unggul menambahkan, ular yang dievakuasi tim Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat biasanya akan dilepaskan ke habitat yang jauh dari warga setelah memastikan hewan itu bukan kategori binatang yang dilindungi. Selain itu, mereka juga kerap berkoordinasi dengan komunitas pecinta reptil tersebut untuk mencari orang-orang yang ingin memelihara ular hasil tangkapan tim Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat.