folklore: Denting Piano dan Kesederhanaan dalam Album Baru Taylor Swift

Taylor Swift mengumumkan rencana peluncuran album kedelapan, 17 jam sebelumnya. Dia menulis dalam akun sosial medianya, "Sebagian besar hal yang saya rencanakan pada musim panas ini tidak terjadi. Tetapi ada sesuatu yang saya tidak rencanakan pada saat itu terjadi." Ada 17 lagu dalam album yang dipenuhi denting piano ini yang sebagian besar diproduksi (jarak jauh) oleh Aaron Dessner Nasional.

Peluncuran folklore ini sangat mengejutkan bagi penggemar Tay Tay, julukan penyanyi berusia 30 tahun asal AS ini. Semua karena tidak ada gembar-gembor. Yang tadinya diperkirakan hanya peluncuran single dan video klip baru "cardigan", menjadi peluncuran satu album utuh.

[Baca Juga: Hindia Tuntaskan Album Menari dengan Bayangan dengan Lagu Setengah Tahun Ini]

Video musik "cardigan" pun dirilis berbarengan dengan rekaman audio semua lagu tersebut pada Kamis, 23 Juli 2020 tengah malam waktu setempat atau Jumat, 24 Juli pukul 100.00 WIB. Dalam 20 menit, video musik "cardigan" meraih lebih dari 464.000 views di akun YouTube Taylor Swift.

Biasanya Swift, sebagai pelopor seni peluncuran album dengan penyebaran kode-kode terlebih dahulu, membutuhkan banyak waktu untuk mempromosikan peluncuran albumnya. Spekulasi dan rasa penasaran penggemar pun akan memuncak sebelum akhirnya terjawab ketika album diluncurkan. Biasanya dimulai dengan dia berbagi petunjuk kode yang akan hanya dimengerti oleh penggemar beratnya. Lalu ada beberapa teaser untuk rekaman audio dan kemudian video klip yang akan langsung ditonton jutaan penggemarnya.

Peluncuran album tanpa huru-hara ini menunjukkan betapa Taylor sudah mapan dalam karier musiknya dan merasa tidak perlu lagi berusaha keras dalam persaingan industri musik. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi sekarang. Konser dari rumah dan kamar sudah umum dilakukan, tidak ada lagi proses panjang promosi untuk menjual kursi di stadion besar. Mungkin semangat new normal semalam inilah yang membuat Taylor lebih relaks dalam peluncuran albumnya.

Meskipun tampak tidak ngoyo, kualitas Taylor dalam album ini terasa semakin matang. Seperti judul albumnya, Taylor mengolah cerita-cerita folklor atau dongeng masa kecil dalam alunan piano yang lembut dan gitar yang mendayu. Salah satunya dalam "cardigan", "I knew you tried to change the ending, Peter losing Wendy," yang tentunya diambil dari kisah Peter Pan.

[Baca Juga: Ulasan Album Lexicon: Makna Kejujuran dalam Kamus Isyana Sarasvati]

Kejujuran dalam musik dan lirik yang ditulis dalam folklore juga makin terasa, menjadikan album ini makin menunjukkan warna Taylor yang sesungguhnya. Kesederhanaan album ini terasa dalam video klip "cardigan" yang hanya menampilkan Taylor dan piano dalam tiga latar yang berbeda. Tidak ada ganti kostum atau cameo-cameo bintang terkenal seperti dalam video-video di album Lover misalnya. Bahkan di video klip ini Taylor merangkap menjadi sutradara sekaligus makeup artist.

Selain itu, nama album dan semua judul lagu ditulis tanpa huruf kapital, menguatkan kesederhanaan dan jarak Taylor yang makin menjauh dari hiruk pikuk dunia selebriti yang biasanya ramai meneriakkan berbagai macam hal. Berikut judul lagu-lagi dalam album folklore, sesuai urutan: "the 1", "cardigan", "the last great american dynasty", "exile" (featuring Bon Iver), "my tears ricochet", "mirrorball", "seven", "august", "this is me trying", "illicit affairs", "invisible string", "mad woman", "epiphany", "betty", "peace", "hoax", dan lagu bonus untuk album fisik: "the lakes".