Hari Ini 77 Remaja Jadi Siswa Perdana di Sekolah Wawasan Kebangsaan Surabaya

Sejak akhir tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggaungkan rencananya mendirikan Sekolah Wawasan Kebangsaan di wilayahnya sebagai respons terhadap kenakalan remaja. Di mana sekolah ini tak hanya berisikan elemen Pemkot Surabaya semata tapi akan ada elemen TNI/Polri yang disebut akan memiliki unsur semi militer sekaligus penguatan aspek Pancasila dengan targetnya adalah para remaja yang terjaring operasi patroli malam. Setelah pengumuman rencana pendirian itu, pada hari ini 22 Februari 2023, Sekolah Wawasan Kebangsaan di Kota Surabaya diumumkan siap dilaksanakan dengan puluhan remaja yang masuk gelombang pertamanya.

Puluhan remaja yang jadi siswa perdana di Sekolah Wawasan Kebangsaan disebut selama satu pekan akan mendapatkan berbagai materi penguatan cinta Tanah Air serta Pancasila agar mereka tak kembali melakukan aksi kenakalan remaja lagi di Kota Pahlawan. Dari 77 remaja yang sebelumnya terjaring patroli itu disebut memiliki kategori kenakalan yang beragam, bahkan ada yang sudah termasuk meresahkan publik seperti anggota geng motor.

“Dibuka Pak Wali (Eri Cahyadi), Sekolah Wawasan Kebangsaan selama satu minggu di Lanudal Juanda. Sementara ini masih 77 orang, karena yang lainnya masih kami data. Ini untuk anak-anak yang kemarin (ikut) geng motor, miras, balap liar, dan sebagainya,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto, sebagaimana dikutip dari Surabaya.go.id (21/2/2023).

Sebelum mereka masuk ke Sekolah Wawasan Kebangsaan, Pemkot Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berkoordinasi dengan kepala sekolah tingkat SMA untuk melakukan pembinaan terhadap puluhan remaja tersebut. Barulah setelah itu, mereka diperkuat lagi pemahaman mengenai Pancasila dari berbagai materi serta diwajibkan ikut latihan fisik dan baris berbaris selama berada di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda.

[Baca Juga: Perlukah Orang Tua Mendidik Anak Berdasarkan Pancasila?]

Selama seminggu penuh, mereka akan tinggal di wisma yang ada di Lanudal dan setelah dianggap sudah lulus, barulah puluhan remaja itu akan menyemat tugas sebagai Duta Ketenteraman dan Ketertiban Umum. Dengan tugas ini, mereka diwajibkan untuk membantu menekan kenakalan remaja di Kota Surabaya melalui metode edukasi serta sosialisasi kepada teman seusianya.

Pemkot Surabaya disebut akan terus berupaya mencegah kenakalan remaja dengan memasukkan mereka yang terjaring dalam operasi khusus antara Pemkot Surabaya dan Tim Asuhan rembulan ke Sekolah Wawasan Kebangsaan. Operasi ini disinyalir akan dilakukan melalui patroli di sudut-sudut Kota Pahlawan pada akhir pekan.