Berita Kawasan
Harimau asal Taman Safari Bogor Melahirkan di Jerman
Beberapa tahun yang lalu, sepasang harimau sumatera dibawa dari Taman Safari Bogor dan dititipkan ke Kebun Binatang Tierpark di Kota Berlin. Semenjak itulah kedua hewan bernama Harfan (jantan) dan Mayang (betina) tersebut menjadi lambang persahabatan antara Indonesia-Jerman. Karena selain melalui diplomasi konvensional yaitu di bidang ekonomi dan budaya, Indonesia serta Jerman juga menjalin hubungannya melalui tiger diplomacy atau diplomasi harimau.
Harfan lahir di Taman Safari Bogor pada 2008, sedangkan Mayang di Kebun Binatang Jambi pada 2011. Tidak lama setelah itu, keduanya pun menjadi penghuni taman margasatwa yang ada di Kota Hujan. Namun berdasarkan nota kesepahaman antara Taman Sari Indonesia dan Tierpark Berlin, sepasang harimau Sumatera tersebut menjadi bagian tiger diplomacy antara Indonesia-Jerman.
[Baca Juga: Bermain Sambil Belajar di Taman Safari Bogor]
Semenjak dititipkan pada Desember 2013, pasangan harimau tersebut sudah berkembang menjadi keluarga besar. Karena semenjak 4 Agustus 2018, Mayang melahirkan empat anak harimau. Namun sebagai catatan walau keempat harimau Sumatera itu lahir di Jerman, statusnya tetap sebagai milik Pemerintah Republik Indonesia.

Pihak Kebun Binatang Tierpark Berlin pun pada Kamis 22 November 2018 akhirnya mengenalkan harimau-harimau mungil itu ke publik. Momen unik ini pun dihadiri Direktur Kebun Binatang Tierpark Dr. Andreas Knieriem, Badan Ekesekutif Sparkasse Hans Jurgen Kularts (sponsor pelestarian harimau Sumatera di Tierpark Berlin) dan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno yang didampingi istrinya, Sartika Oegroseno.
Sebagaimana dilansir dari press release yang diterima PingPoint.co.id, Dubes Havas memberikan apresiasinya kepada Kebun Binatang Tierpark yang berhasil melestarikan harimau Sumatera. Mengingat hewan yang terancam punah tersebut merupakan salah satu keanekaragaman hayati milik Nusantara.
[Baca Juga: Berlibur di Jakarta Selatan? Yuk ke Kebun Binatang Ragunan]
“Pelestarian harimau Sumatera di Tierpark Berlin adalah simbol kedekatan hubungan antara Indonesia dan Jerman. Upaya yang telah dilakukan Tierpark Berlin adalah kontribusi nyata dalam mendukung misi Pemerintah Indonesia Indonesia untuk melestarikan harimau Sumatera. Kita menargetkan pada tahun 2022 nanti dapat menggandakan populasi harimau Sumatera,” ucap Dubes Havas.

Menariknya sampai saat ini belum ada nama resmi untuk keempat nama bayi harimau yang induknya berasal dari Taman Safari Bogor tersebut. Namun, Tierpak Berlin sudah menerima usulan nama dari banyak pihak untuk dua harimau yang berkelamin jantan dan dua harimau berkelamin betina tersebut. Kemudian dari usulan-usulan nama tersebut, Dubes Havas pun memilih nama Kiara untuk anak harimau betina. Sedangkan nama Willi, dipilih oleh direktur Kebun binatang Tierpark untik anak harimau jantan pertama. Untuk dua nama lainnya yaitu Oscar dan Seri dipilih Sparkasse dan perawat harimau sumatera di Kebun Binatang Tierpark Berlin.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.