Hingga 26 Desember 2021, Wali Kota Semarang Tinjau Perayaan Natal

Pada pekan kemarin di dalam momen perayaan Natal bagi umat Kristiani di Kota Semarang, Wali Kota Hendrar Prihardi bersama elemen Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang memutuskan untuk meninjau prosesi perayaan Sang Juru Selamat tersebut. Di mana pada 24-26 Desember 2021, Wali Kota Semarang itu berkeliling ke rumah ibadah, komplek pastoral, hingga kediaman tokoh agama untuk memastikan perayaan Natal di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah digelar sesuai protokol kesehatan (prokes).

Kegiatan peninjauan perayaan Natal di Kota Semarang ini disinyalir menjadi upaya pria yang akrab disapa Hendi itu memastikan bahwa momen yang menggembirakan bagi umat Kristian ini tak memicu potensi munculnya kasus COVID-19 yang baru. Lokasi yang dikunjunginya dan rombongan terdiri dari Gereja IFGF Semarang, Gereja Bongsari, Holy Stadium, Gereja Blenduk, Gereja JKI Injil Kerajaan Satelit Citarum,GBI Tlogosari, GKN Gloria, GKJ Genuk, Gereja Alfa Omega, Gereja St. Petrus Sambiroto, dan Keuskupan Agung.

Ternyata Wali Kota Semarang itu terbilang puas, karena ia melihat perayaan ibadah Natal berjalan khidmat dan tetap sesuai dengan prokes yang ketat. Hal ini terlihat ketika dirinya berkunjung sekaligus berinteraksidengan para jemaat di Gereja St. Petrus Sambiroto.

Di gereja yang berlokasi di Tembalang Kota Semarang itu, pihak pengurus rumah ibadah mengungkapkan bahwa ibadah Natal di sini digelar delapan kali selama tiga hari. Di sini Hendi dan rombongan berkeliling dan melihat bagaimana proses ibadah Natal yang digelar. “Pokoknya ibadah ini sesuai protokol kesehatan. Ini menjadikan semua lebih nyaman dan sehat, serta lebih baik. Pokoknya top,” ungkap Wali Kota Semarang itu, sebagaimana dikutip dari Semarangkota.go.id (26/12/2021).

[Baca Juga: PPKM Turun ke Level 1, Wali Kota Semarang Ubah Sejumlah Aturan]

Dalam peninjauan itu, Hendi membahas juga mengenai perkembangan kasus COVID-19 yang terbilang sangat baik di Kota Semarang. Mengingat berdasarkan data miliknya sampai 26 Desember 2021, kota ini nol kasus COVID-19. Oleh karena itulah ia ingin dukungan dari masyarakat dalam menjaga prokes ketat demi memastikan kondisi ini tetap terjaga walau berada di momen Natal.

“Yang perlu ditekankan, kasus COVID memang saat ini nihil, tapi pandemi COVID-19 belum selesai, sehingga jangan sampai karena ada kelalaian, euforia, kemudian kita jadi susah lagi. Harus tetap menjaga protokol kesehatan dan memedomani instruksi yang berlaku,” tambahnya.