Ini Cara Bandung Upayakan Peningkatan Harapan Hidup Orang dengan HIV

Stigma bisa dikatakan sebagai salah satu musuh besar dari orang dengan HIV/AIDS atau ODHA sehingga “musuh” yang dihadapinya bukan hanya penyakit tersebut tapi juga pandangan publik. Sehingga tak heran bila bila masih ada yang enggan memastikan dirinya mengidap HIV/AIDS atau tidak walau gejalanya sudah mulai terlihat. Aspek inilah yang berusaha dihilangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung serta Komisi Penanggulangan AIDS demi memastikan harapan hidup hingga produktivitas penderitanya dapat meningkat walau dibayangi penyakit tersebut.

Paparan mengenai penanganan HIV/AIDS ini disampaikan Pemkot Bandung pada pekan kemarin. Ini dimulai dengan pembahasan dari Kepala Bidah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung dr. Ira Dewi Jani. Menurutnya, pihak Dinkes Kota Kembang terus berupaya untuk bisa menelusuri potensi keberadaan penyakit tersebut di tengah masyarakat, karena yang dikhawatirkan adalah data yang ditemukan hanya sebagian kecil saja padahal di lapangan lebih banyak lagi ODHA tapi enggan memeriksakan diri.

“Meskipun tidak bisa sembuh, tapi bisa berkurang sampai tidak bisa terdeteksi atau undetectable. Kalau tidak terdeteksi, dia tidak bisa menular. Makanya kita mesti cari yang HIV/AIDS karena kalau tidak, nanti terlihatnya seperti fenomena gunung es. Jangan sampai ada yang meninggal karena sudah masuk fase AIDS. Semoga kita bisa menemukan dan mengobati dari fase HIV saja,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Bandung.go.id (26/8/2022).

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bandung, total kasus HIV/AIDS di kota ini dari 1991-2021 tercatat ada 5.843 orang. Di mana 407 kasus di antaranya berasal dari kalangan mahasiswa. Sedangkan dari sisi rentang usianya yakni, 20-29 tahun dengan mayoritas kasus terjadi akibat hubungan heteroseksual. Tapi selain itu ada juga yang dipicu penggunaan narkoba, penularan dari ibu ke anak, bahkan sampai tenaga medis yang terkena insiden kecelakaan kerja. Dari sinilah menurut Ira, kuncinya adalah menghilangkan stigma dengan berupaya untuk melakukan pengecekan diri demi memastikan peningkatan harapan hidup serta produktivitasnya.

[Baca Juga: Kasus HIV/AIDS di Jateng Tinggi, Karang Taruna Jadi Sarana Kampanye]

Dari sisi Komisi Penanggunalangan AIDS atau KPA Kota Bandung, pihaknya bergerak dengan melakukan sosialisasi ke berbagai wilayah dan melibatkan banyak pihak. Menurut Kepala Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Sri Silvia, pengecekan tetap menjadi kunci untuk penanganannya. Ia menegaskan bahwa, ODHA dapat memiliki harapan hidup yang sama dengan semua orang asal mengikuti proses pengobatan dan menjalani program pendampingan yang memang dilakukan oleh Pemkot Bandung dari sisi psikologi, sosial, serta ekonomi.