Ini Komunitas Unpad Peduli Anabul Penghuni Area Kampus

Setiap perguruan tinggi pasti ada mahasiswa hingga dosen yang peduli dengan keadaan anak bulu atau anabul, baik itu anjing hingga kucing yang menjadikan kampus sebagai rumah mereka. Contohnya dulu PingPoint.co.id di tahun 2018 yang pernah mewartakan mengenai Komunitas Fisip UI Peduli Hewan yang di mana komunitas yang beranggotakan para mahasiswa, karyawan, dosen, bahkan hingga alumni FISIP UI Depok bergerak untuk membantu hewan-hewan terlantar di kampus. Gerakan kepedulian yang serupa ternyata juga ada di Universitas Padjadjaran (Unpad) kampus Jatinangor dengan kehadiran UnpadSF.

Komunitas yang memiliki nama lengkap Unpad Street Feeding Animal Friend ini memang belum lama usia pendiriannya dan bisa dikatakan hadir akibat kondisi dari pandemi COVID-19. Pasalnya, sebelum pandemi, kondisi kampus Unpad Jatinangor biasanya dipenuhi aktivitas mahasiswa serta dosen yang sesekali memberi makan hewan jalanan yang tinggal di area kampus atau berkumpul di area kantin dengan para mahasiswa yang kerap memberikan sisa makanan mereka untuk kucing-kucing di sana. Namun saat pandemi menghantam, situasi ini berubah dengan kampus Unpad yang sempat ditutup demi menghindari paparan COVID-19 dengan mengalihkan sistem perkuliahan secara daring.

Situasi tersebut akhirnya mendorong para mahasiswa S1 di tingkat akhir yang khawatir dengan kesehatan hewan jalanan yang tinggal di area kampus yang kosong. Dari sinilah UnpadSF akhirnya berdiri pada Maret 2021 dengan jumlah hanya beberapa mahasiswa, mereka bertekad untuk memberi makan anabul yang menjadikan kampus Unpad sebagai rumah mereka. Bahkan tak hanya sekadar memberi makan semata, para relawan peduli anabul ini juga tak lupa memperhatikan kesehatan kucing-kucing dan anjing di sana secara keseluruhan. Hal ini direalisasikan dengan pihak komunitas yang berkolaborasi dengan para dosen serta pet shop untuk melakukan aksi street feeding sekaligus pemberian vitamin serta bedak anti kutu.

“Kami sangat terbuka dengan teman-teman mahasiswa dari fakultas mana pun yang ingin bergabung,” ungkap salah satu pendiri UnpadSF Lazuardyas Zhafran Ligardi, sebagaimana dikutip dari Unpad.ac.id (4/2/2023).

[Baca Juga: Kepedulian terhadap Kucing Picu Berdirinya Komunitas Ini di UI Depok]

Berkat aksi mereka, lambat laut sukarelawan dari berbagai fakultas bergabung untuk mendukung kegiatannya hingga dapat membentuk dua departemen yang terdiri dari Departemen Riset dan Departemen Komunikasi. Contoh aksi dari Departemen Riset adalah melakukan pendataan estimasi populasi kucing di setiap fakultas dan demi mencegah ledakan populasi, UnpadSF juga menggelar kegiatan trap-neuter-return alias sterilisasi di sejumlah titik untuk kucing-kucing di kampus Unpad.

Bahkan seperti yang pernah diwartakan sebelumnya, komunitas UnpadSF juga memasangkan kalung reflektif untuk anabul di kawasan kampus Unpad. Hal ini dalam rangka menurunkan angka kecelakaan akibat kendaraan bermotor yang menabrak kucing jalanan saat malam hari. Tak lupa dari sisi edukasi, Departemen Komunikasi UnpadSF juga menggaungkan kampanye kesejahteraan hewan global melalui penyampaian berbagai informasi yang diberikan kepada para sivitas akademika Unpad dan masyarakat sekitar kampus Unpad terkait anabul.