Ini Lokasi 6 Pos Pengaduan KDRT di RPTRA Jakarta Barat

Pemerintah Kota Jakarta (Pemkot) Jakarta Barat saat ini telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT yang biasa menimpa perempuan dan anak-anak. Salah satunya adalah melalui keberadaan pos pengaduan terhadap kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Sejauh ini di wilayah Jakarta Barat, terhitung sudah ada enam pos pengaduan tersebut yang berada di area Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Menurut Pemkot Jakarta Barat, melalui Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Perlindungan Penduduk (Sudin PPAPP), enam pos pengaduan itu bukan hanya melayani penanganan kasus KDRT saja. Tapi perundungan atau bully serta pelecehan terhadap perempuan dan anak juga siap mereka bantu tangani.

Sebagaimana dilansir dari barat.jakarta.go.id (24/9/2019) Kepala Sudin PPAPP Jakarta Barat Unas Affandi memaparkan, enam pos pengaduan itu berada di RPTRA Kalijodo, RPTRA Duri Kosambi, RPTRA Ceria Cengkareng Barat, RPTRA Alur Kemuding Tegal Alur, RPTRA Kembangan Utara, dan RPTRA Jatipulo. Di mana pada setiap pos pengaduan ini terdapat petugas yang memiliki fungsinya masing-masing. Dari mulai bagian konseling hingga pendampingan hukum untuk korban.

[Baca Juga: Jakarta Selatan Gelar Sosialisasi Cegah Kekerasan Perempuan & Anak]

Unas menyebut, pada umumnya, enam pos pengaduan ini beroperasi setiap hari pada jam kerja. Namun ia menegaskan, pihak Sudin PPAPP siap menangani laporan pengaduan kapan saja. “Kami melayani bila ada pengaduan yang terbuka selama 24 jam,” ucapnya. Pasalnya, Dinas PPAPP memang membuka call center 112 yang aktif setiap saat untuk menerima laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Ibu Kota.

Di wilayah Jakarta Barat sendiri, PPAPP tidak bekerja sendiri dalam proses penanganan pengaduan kekerasan. Mengingat mereka juga turut menggandeng kepolisian, Komnas Anak dan Perempuan, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Selain dari segi bantuan hukum, melalui pos pengaduan ini, Sudin PPAPP Jakarta Barat juga turut mengajak keterlibatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam membantu proses pengecekan kesehatan. “Bila ada kekerasan fisik, kami koordinasi dengan bagian kesehatan serta kepolisian untuk keperluan visum,” tutur Unas.

[Baca Juga: Nikmati RPTRA Bahari dengan Fasilitas untuk Berbagai Kalangan]

Di sisi lain, Unas menjelaskan, dalam proses preventif kekerasan terhadap anak dan perempuan, pihaknya juga melakukan sosialisasi. Untuk pencegahan kasus kekerasan anak, sejauh ini Sudin PPAPP Jakarta Barat mengadakan sosialisasi secara bertahap di 482 sekolah.