Kesehatan
Ini Mitos Seputar Virus Corona yang Penting Anda Ketahui
Ketika Virus Corona SARS-CoV-19 terus menginfeksi orang di seluruh dunia, artikel berita dan posting media sosial tentang wabah ini juga terus menyebar secara masif. Sayangnya, banjir informasi tanpa henti ini akan sulit untuk memisahkan mana yang fakta dan hanya mitos mengenai penyakit COVID-19 yang disebabkan virus tersebut. Padahal, informasi yang salah dapat berbahaya.
Melansir Livescience (20/03/2020), berikut daftar mitos tentang coronavirus atau SARS-CoV-2 dan penyakitnya, COVID-19.

Mitos: Masker Wajah dapat Melindungi Diri dari Virus
Masker bedah standar tidak dapat melindungi Anda dari SARS-CoV-2, karena mereka tidak dirancang untuk memblokir partikel virus. Bila ingin menggunakan masker saat sakit, gunakan masker dengan respirator khusus yang disebut respirator N95. Masker N95 telah terbukti sangat mengurangi penyebaran virus di antara staf medis.
Orang-orang yang memakainya, harus memasangnya dengan benar, yaitu menutupi sekitar hidung, pipi, dan dagu untuk memastikan tidak ada udara yang menyelinap di sekitar tepi masker.

Mitos: Positif COVID-19 Tidak Dapat Disembuhkan
Hal tersebut tentu saja tidak benar sama sekali. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 18 Februari 2020 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, sekitar 81 persen orang yang terinfeksi Virus Corona memiliki kasus COVID-19 yang ringan.
Sebanyak 13,8 persen terinfeksi parah dengan sesak napas atau membutuhkan oksigen tambahan. Dan, sekitar 4,7 persen kritis, yang berarti mereka menghadapi kegagalan pernapasan, kegagalan multi-organ atau syok septik. Data sejauh ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,3 persen orang yang terinfeksi COVID-19 meninggal akibat virus.
Orang-orang yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya tampaknya paling berisiko mengalami penyakit parah atau komplikasi. Meskipun tidak perlu panik, orang harus mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan dan melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari virus Sars-CoV-2.

Mitos: Hewan Peliharaan dapat Menyebarkan Virus Corona
Menurut The South China Morning Post memberitakan, ada kasus anjing di China terinfeksi tingkat rendah dari pemiliknya, yang memiliki kasus COVID-19. Itu artinya, anjing rentan kena virus dari manusia. Namun sebaliknya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan dapat menginfeksi manusia. Menurut pakar kesehatan hewan Vanessa Barrs dari City University selama wabah pada 2003, beberapa anjing dan kucing dinyatakan positif terkena virus SARS-CoV. "Pengalaman sebelumnya dengan SARS menunjukkan bahwa kucing dan anjing tidak menularkan virus ke manusia," ucapnya.
Tetap waspada dengan penyakit COVID-19 yang mewabah di seluruh duni ini. Informasi apa pun terkait penyakit COVID-19 maupun virus corona yang mudah diakses lewat online perlu diteliti sumber kebenarannya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Dorong Digitalisasi Daerah, Amartha Hadirkan Desa Digital di Sulawesi Tengah
03 February 2023, 16:35
Demi memastikan tidak adanya ketimpangan digital di daerah pedesaan luar Jawa, Amartha Foundation baru-baru ini meresmikan desa digital di wilayah Sulawesi Tengah.

Bisnis
tiket.com Hadirkan Layanan Pemesanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
03 February 2023, 14:20
Melalui kemitraan dengan PT KCIC, pengguna tiket.com ke depannya bisa memesan tiket untuk layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Berita Kawasan
Kolaborasi Pertamina NRE - Bike to Work Kampanyekan Green Mobility
02 February 2023, 17:41
Peresmian unit tempat parkir sepeda dilakukan oleh Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir, dan Ketua Umum B2W Fahmi Saimima.

Hobi dan Hiburan
Siap Digelar 25 Februari 2023, Ini Semua Line-ups Woke Up Fest 2023
02 February 2023, 15:41
Setelah memberikan teaser siapa saja yang akan tampil, akhirnya pihak penyelenggara mengumumkan siapa saja yang nanti siap menghibur Anda di Woke Up Fest 2023.