Ini Panduan WHO untuk Ibadah Ramadan pada Masa Pandemi COVID-19

Bulan Ramadan merupakan momen yang paling ditunggu umat Muslim. Pasalnya, di bulan penuh berkah ini, umat Muslim memanfaatkannya untuk berlomba-lomba beribadah. Sayangnya dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti ini terdapat sejumlah hal yang tak bisa dilakukan seperti Ramadan di tahun-tahun sebelumnya. Atas dasar inilah pada Ramadan 1441 Hijriah, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengeluarkan panduannya yang juga memberikan tips untuk beribadah dengan aman.

Salah satu badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut menyadari bulan Ramadan sebagai momen yang dimanfaatkan umat Muslim untuk berkumpul dengan keluarga serta sanak saudara hingga rekan terdekat untuk berbuka puasa, sahur, hingga beribadah bersama. Namun dengan potensi penyebaran COVID-19 yang dipicu Virus Corona akibat terjadinya sentuhan antara orang maka diperlukan langkah preventif untuk menekan potensi tersebut ketikan beribadah Ramadan.

Salat di Masjid

Walau Kementerian Agama Republik Indonesia sudah mendorong agar salat berjamaah di masjid seperti ibadah Tarawih selama Ramadhan ditiadakan sementara waktu, tetap terdapat kemungkinan sejumlah masjid untuk membuka aksesnya untuk salat wajib berjamaah. Bila hal ini tetap dilakukan, WHO menyarankan sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh pengurus masjid. Berikut ini hal-hal tersebut:

• Pengrus masjid memastikan kebersihan dari lokasi beribadah serta tempat wudhu dan terus menjaga higienitas serta sanitasinya.
• Menghadirkan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun di pintu masuk masjid atau menyediakan hand sanitizer dan memastikan semua jamaah menggunakannya sebelum masuk ke area masjid.
• Mendorong agar semua jamaah membawa sajadah masing-masing yang diletakkan di atas karpet sajadah yang tersedia di masjid.
• Pengurus masjid mengingatkan jamaah menggunakan tulisan atau verbal terkait physical distancing dan lainnya untuk terhindar dari penyebaran COVID-19.

Beramal dengan Membantu Sesama saat Ramadan

Saat bulan Ramadhan seperti ini, tak sedikit umat Muslim yang juga memanfaatkan untuk beramal dengan membantu sesama demi berharap pahala dari Allah SWT. Namun seperti ibadah lainnya, hal ini juga perlu dilakukan tindakan preventif demi mengurangi potensi penyebaran COVID-19.

Perihal zakat serta bersedekah, WHO juga memberikan tipsnya dengan menyoroti physical distancing. Alih-alih mendatangi orang-orang yang membutuhkan atau menggelar bagi-bagi paket makanan berbuka puasa, badan kesehatan di PBB ini mendorong Anda untuk memanfaatkan organisasi atau institusi yang dapat menyalurkan bantuan tersebut.

[Baca Juga: Ramadan Kali Ini Akan Berbeda, Tanpa Bukber dan Sahur on the Road]

“Hal ini dapat diorganisi oleh entitas atau institusi terpusat yang mematuhi aturan jarak fisik sepanjang seluruh siklus sedekah (mengumpulkan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi,” tulis WHO dalam panduan Safe Ramadan Practices in the Context of the COVID-19 Interim Guidance (15/4/2020).

Hal terakhir yang disoroti WHO adalah pada momen Idul Fitri. Mengingat pada momen ini biasanya ditandai dengan saling bersalam-salaman serta saling mengucapkan maaf antara umat Muslim, WHO pun memberikan tipsnya. Organisasi ini meminta agar Anda sebisa mungkin menghindari kontak fisik tanpa bersalaman dengan meletakkan kedua tangan di dada sembari mengucapkan salam atau permintaan maaf dengan jarak sekitar satu meter.

[Baca Juga: Penentuan Sidang Isbat Awal Ramadan Akan Digelar Secara Online]