Kesehatan
Ini Pola Olahraga Lari yang Menyehatkan untuk Usia Paruh Baya
Berolahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk segala usia, baik untuk orang yang masih belia hingga sudah berusia paruh baya. Apalagi untuk orang yang sudah berusia paruh baya, mengingat di usia ini jika tidak dibiasakan olahraga, maka perubahan di dalam tubuh Anda akan semakin terasa. Dari mulai massa otot yang semakin berkurang, kepadatan tulang yang berkurang, metabolisme tubuh yang melambat, hingga sistem imun tubuh yang melemah. Untuk menghindari perubahan di dalam tubuh ini sebenarnya bisa ditangkal dengan olahraga rutin serta sederhana, seperti joging.

Pola olahraga lari antara orang-orang yang masih muda dengan orang yang sudah paruh baya bisa dikatakan sedikit berbeda, khususnya dari frekuensi waktunya. Menurut Medical Practitioner PT Avris Assurance dr. Herman Irawan, salah satu yang perlu dicatat dalam pola olahraga lari untuk orang berusia paruh baya adalah seberapa banyak serta durasi mereka harus melakukan joging dalam sepekan.
“Kalau kita berbicara running atau lari dalam berbagai macam kondisi umur, (untuk usia) 50 tahunan itu idealnya tiga sampai empat kali dalam satu minggu. Durasinya pun 15 sampai 20 menit cukup, ini untuk menjaga stamina,” ujar dr. Herman pada Media Briefing #CardioTalk di 100 Eatery and Bar, Hotel Atlet Century Park, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat (12/9/2019).
Namun ia memberikan catatan bahwa pola di atas hanya untuk yang berusia 50 tahunan saja dan berbeda lagi dengan orang-orang paruh baya yang usianya mendekati 60 tahun. Medical Practitioner PT Avris Assurance itu menegaskan, untuk usia ini harus ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan sebelum langsung mencoba rutinitas olahraga lari. “Kalau usia 50 sampai 60 tahun ke atas, kita akan melihat kondisi. Sebenarnya kondisi jantungnya apakah menurun atau tetap stabil,” ujarnya.
Menurut dr. Herman, pentingnya pemeriksaan kondisi jantung ini penting bagi orang yang usia paruh baya agar menghindari bertambahnya beban kerja organ tubuh itu saat berolahraga. Namun jika Anda memiliki kondisi jantung yang stabil maka olahraga lari ini akan sangat bermanfaat untuk tubuh, apalagi jika dilakukan rutin, akan bekerja layaknya seperti refreshing.
Ia menyebut, dari rasa refreshing saat berlari inilah Anda akan mengalami kondisi timbulnya produksi hormon endorfin di dalam tubuh. “Ini karena kegiatan tersebut memproduksi hormon endorfin yang notabene menghasilkan rasa bahagia,” imbuh dr. Herman.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kecantikan dan Fashion
Rangkaian Radiance Up! dari Y.O.U Beauty Atasi Wajah Kusam Akibat Polusi Udara
25 June 2022, 13:03
SymWhite 377, Vitamin C, dan Ekstrak Licorice membantu menghambat produksi melanin, sedangkan Niacinamide (B3) membantu menghambat transfer melanin di kulit.

Pendidikan
Puluhan Karya Seni Mahasiswa ISBI Kota Bandung Dipamerkan di Galeri YPK
24 June 2022, 16:06
Bertajuk Archipelago, puluhan karya seni dari mahasiswa ISBI dipamerkan di Galeri YPK Kota Bandung hingga 30 Juni 2022.

Bisnis
Kreatif! Warga Bandung Cari Cuan dengan Olah Sampah Plastik Jadi Produk Kreatif
24 June 2022, 14:04
Dengan brand Newhun, warga di Kota Bandung berhasil mengolah limbah sampah plastik bisa menjadi produk jam tangan.

Berita Kawasan
MRT Hingga Ojol Ibu Kota Terintegrasi, Warga Diajak Unduh Apps JakLingko
24 June 2022, 11:02
Pemprov DKI mengajak masyarakat Ibu Kota mengunduh apps JakLinko guna mempermudah serta menghemat waktu untuk memanfaatkan berbagai transportasi di Jakarta bahkan termasuk mendapatkan tiket malam puncak HUT Jakarta ke-495.