Ini Prosedur Penumpang Pesawat pada Masa Pandemi

Terhitung sejak 7 April lalu, pemerintah memutuskan kembali membuka penerbangan niaga berjadwal rute domestik untuk mengangkut penumpang. Menyusul adanya kebijakan tersebut, PT Angkasa Pura II menetapkan prosedur baru untuk keberangkatan penumpang.

Director of Operations and Services PT Angkasa Pura II (Persero) Muhamad Wasid mengatakan, prosedur baru ini dijalankan di seluruh bandara yang dikelola perseroan. Pelaksanaannya pun disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

“Prosedur baru dalam memproses keberangkatan penumpang itu ditetapkan guna memastikan terpenuhinya ketentuan dan syarat di dalam SE No. 4/2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dan SE No. 31/2020 yang diterbitkan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan,” kata Wasid dalam keterangan persnya (9/5/2020).

Untuk pelaksanaannya, Wasid mengatakan akan dilakukan secara ketat. Oleh karenanya, ia mengimbau agar calon penalon penumpang pesawat sudah hadir di bandara 3-4 jam sebelum jadwal keberangkatan.

“Prosedur baru ini juga dapat terlaksana karena koordinasi intensif dari seluruh stakeholder kebandarudaraan seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI & Polri, otoritas bandara, maskapai, dan pihak lainnya,” ujarnya.

[Baca Juga: Mulai 1 April 2020 AirAsia Tidak Bisa Terbang Sementara]

Prosedur baru ini juga dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Prosedur ini telah diterapkan bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H. Adapun prosedur baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut.

1. Hanya ada 2 titik layanan keberangkatan, yaitu di Terminal 2 – Gate 4 dan Terminal 3 – Gate 3. Di setiap titik terdapat Posko Pengendalian Percepatan Penanganan COVID-19, yang menjadi bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
2. Selanjutnya, di posko tersebut calon penumpang harus menunjukkan berkas kelengkapan perjalanan. Beberapa berkasnya yakni seperti tiket penerbangan, identitas diri, surat keterangan bebas COVID-19, surat keterangan perjalanan, dan berkas lain yang wajib dipenuhi sebagaimana SE No. 4/2020.
3. Di posko tersebut, calon penumpang pesawat wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (Health Alert Card/HAC) dan formulir penyelidikan epidemiologi yang diberikan personil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
4. Bila seluruh berkas lengkap dan HAC serta formulir epidemiologi sudah diisi, selanjutnya calon penumpang menuju ke meja pemeriksaan kedua. Di sana, seluruh berkas diperiksa ulang oleh personel KKP, termasuk HAC dan formulir penyelidikan epidemiologi. Setelah dinyatakan lengkap, calon penumpang akan mendapat surat clearance dari personel KKP.
5. Dengan surat clearance dan seluruh berkas, calon penumpang kemudian menuju konter check-in untuk mendapat boarding pass.
6. Setelahnya, penumpang menuju Security Checkpoint 2. Di SCP 2 ini, personel Aviation Security akan memeriksa surat clearance yang dipegang calon penumpang pesawat, boarding pass, dan identitas diri.
7. Setelah melalui proses-proses tersebut, selanjutnya penumpang dapat menuju boarding lounge.

“Prosedur ini diterapkan juga di bandara-bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura II, sehingga dipastikan ketentuan dapat terpenuhi,” tutupnya.