Kuliner
Ini Tips Memilih Kopi Berkualitas ala Barista
Saat ini bagi mahasiswa dan pekerja kantoran, menikmati kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Sehingga tidak heran bila di jam-jam tertentu, Anda melihat banyak antrian orang di kafe atau coffee shop yang menanti pesanan mereka. Namun bagaimana bila Anda memiliki mesin kopi di rumah atau di kantor dan ingin menikmati kopi dengan kualitas layaknya yang disajikan di kafe?
Pingpoint.co.id menelusuri pertanyaan itu dengan berdialog bersama Store Manager Kopi Manyar pada 21 Juni 2019. Sekadar informasi, Kopi Manyar merupakan kafe yang berlokasi di Jalan Bintaro Tengah, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kafe ini terkenal dengan suasananya yang tenang serta desain interiornya yang menarik.

Store Manager Kafe Manyar Ferdian Sugiarto sudah mendalami dunia kopi selama lima tahun terakhir. Sebelum menjadi store manager, ia merupakan seorang barista. Sehingga tak bisa dipungkiri bahwa pria yang tinggal di Jakarta Utara itu sudah akrab dengan berbagai jenis kopi dan menurutnya untuk membuat kopi berkualitas maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
1. Biji Kopi
“Untuk melihat kopi berkualitas atau tidak itu bisa dilihat dari bentuk biji kopinya. Dari fisiknya bisa dilihat apakah bentuknya oval sempurna, setengah oval, atau baru dipencet sudah hancur. Bila bentuknya setengah oval atau dipencet hancur maka kualitasnya masuk yang menengah (bukan terbaik-red),” jelas Ferdian kepada Pingpoint.co.id di Kopi Manyar (21/6/2019).
2. Asalnya
Banyak kafe-kafe yang menyajikan kopi-kopi yang bijinya berasal dari luar negeri tapi bagi Ferdian, biji kopi favoritnya adalah yang berasal dari Indonesia. Karena menurutnya, setiap varian kopi di Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan memberikan sensasi yang berbeda dalam setiap tegukannya.
“Favorit saya variety yang berasal dari daerah timur Indonesia, seperti daerah Papua, Flores. (Untuk contoh rasanya-red) Flores lebih fruity, Bali lebih citrusy, dan Papua lebih chocolatey,” ujarnya.

3. Rasanya
Selain aspek dari biji kopinya, menurut Ferdian terdapat aspek lainnya terkait kopi yang berkualitas. Di mana ini berhubungan dengan rasa saat meneguknya dan sesudahnya atau after taste-nya, apalagi jika kopi yang Anda nikmati sudah dicampur dengan gula atau susu.
“Saat kita meminum dan sesudahnya, rasa yang tertinggal di mulut tidak pahit. Jika dicampur, maka susu full cream akan membuat kopi dengan rasa susu yang densitas berat sedangkan susu segar lebih enteng dan gurih. Jadi susu segar cocok dicampur dengan kopi berkualitas (karena-red) menghasilkan rasa yang berbeda, ada satu rasa sendiri di luar manis, asin, pahit, asam. Kalau bisa mendapatkan rasa itu maka kopi yang diminum memang berkualitas,” tambahnya dalam tips memilih kopi.
Jadi jangan ragu untuk mencoba menggunakan mesin kopi yang Anda miliki atau ada di kantor. Jika tiga aspek di atas ada di kopi yang Anda buat maka dari pandangan seorang barista, kopi yang Anda nikmati telah masuk kategori kopi yang berkualitas serupa atau mendekati dengan yang disajikan di kafe atau coffee shop.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.