Kesehatan
Intervensi Kasus Stunting di Wilayahnya, Pemkot Jakarta Pusat Tambah 10 Urban Farming
Bila mendengar istilah zona stunting mungkin wilayah yang terbersit di benak Anda adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hingga pertengahan tahun 2020 saja angka prevalensi stuntingnya berada di 27,5 persen. Namun ternyata tak perlu jauh melihat ke NTT, momok stunting sebenarnya masih juga membayangi DKI Jakarta yang notabene merupakan Ibu Kota. Bahkan di Jakarta Pusat sendiri tercatat ada sekitar 14 wilayah yang masuk zona stunting! Dalam rangka mengintervensi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menyampaikan rencananya untuk menambah lokasi urban farming-nya di zona tersebut.
Rencana pendirian 10 pertanian perkotaan baru di zona stunting di wilayah Jakarta Pusat ini disampaikan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat. Menurut Sudin KPKP, langkah ini guna mengintervensi kasus stunting di 10 lokasi tersebut sekaligus untuk ketahanan pangannya dan ini sejalan dengan program dari pemerintah pusat.

“Kita akan tambah 10 lokasi urban farming di lokasi stunting. Penambahan ini juga bagian dari program Kementerian Pertanian dan Perikanan,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sudin KPKP Jakarta Pusat Mudjiati, sebagaimana dikutip dari pusat.jakarta.go.id (22/2/2021).
Konsep dari pertanian perkotaan yang nantinya didirikan di 10 zona stunting itu akan memiliki area tanaman sayuran, tanaman toga, kolam gizi, dan rumah bibit. Berdasarkan keterangan Mudjiati, urban farming ini akan menjadi kawasan terpadu dengan pendanaannnya berasal dari APBN. Selain urban farming di 10 lokasi tersebut, Sudin KPKP Jakarta Pusat juga sudah berencana menambah lokasi pertanian perkotaan lainnya di 50 pemukiman warga dengan dana yang berasal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Walau Sudin KPKP Jakarta Pusat tak mendeskripsikan secara spesifik area mana saja yang dipilih untuk pendirian urban farming terbarunya tapi berdasarkan paparan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat pada akhir Januari kemarin, terdapat 10 kelurahan di wilayahnya yang masuk zona stunting. Sebagaimana dilansir dari wartakota.tribunnews.com (29/1/2021) di antara 10 zona stunting tersebut paling banyak terdapat di Kecamatan Tanah Abang yang terdiri dari Kelurahan Bendungan Hilir, Kelurahan Karet Tengsin, Kelurahan Kebon Melati, Kelurahan Kampung Bali, Kelurahan Petamburan, dan Kelurahan Gelora. Sedangkan kelurahan sisanya berada di Kecamatan Sawah Besar, Johar Baru, dan Cempaka Putih.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Pendidikan
Sekolah Tatap Muka di Tasikmalaya dilaksanakan Bulan Juli 2021
11 April 2021, 08:06
Sekolah Tatap Muka di Tasikmalaya akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022. Meskipun pemerintah sudah memberikan lampu hijau agar sekolah tatap muka dilaksanakan segera, namun Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya masih belum bisa melaksanakan.

Properti dan Solusi
Geliat Bisnis Properti Era New Normal di Kota Semarang
10 April 2021, 18:47
“Hikmah dari kebijakan di rumah saja membuat para penghuni rumah mulai menyadari bahwa rumah yang mereka tinggali perlu pembenahan di beberapa bagian,” ujar Hafid Santoso pemilik H+S Architect, usaha konsultan arsitek di kota Semarang

Hobi dan Hiburan
Tirta Nirwana Songgoriti: Pertemuan Kerajaan Medang, Singosari, dan Tionghoa
10 April 2021, 18:07
Berwisata ke Tirta Nirwana kita bisa sedikit mencuil pelajaran pertemuan sejarah kerajaan di Indonesia dan Tionghoa. Lebih dari itu, bermain air di sini sangatlah menyenangkan.

Hobi dan Hiburan
Menghabiskan Waktu di Bukit Teletubies Bersama Gunung Arjuno
10 April 2021, 17:08
Berwisata di tempat menyejukkan yang tak perlu bayar tiket atau parkir ada di Kota Batu, yakni Bukit Teletubies.