Kasatpol PP DKI Ajak Figur Publik Kampanye Penggunaan Masker

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin mengajak setiap orang atau individu yang merupakan sebagai figur publik maupun influencer agar dapat memberikan contoh untuk tetap menggunakan masker saat beraktivitas, termasuk saat mendokumentasikan kegiatannya.

Arifin mengatakan, melalui keterlibatan figur publik, tokoh masyarakat, atau influencer diharapkan kedisiplinan penggunaan masker bagi masyarakat dan penerapan aturan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 semakin meningkat.

"Selebiriti atau public figure yang mempunyai banyak followers atau pengikut di medsos (media sosial) kami minta partisipasinya untuk terus mengampanyekan penggunaan masker, serta pola hidup bersih dan sehat," ujarnya seperti diberitakan beritajakarta.id (13/7/2020).

Arifin menilai, figur publik karena reputasi dan nama baik, serta prestasinya bisa menjadi sosok penting dalam memberikan dukungan untuk memerangi pandemi COVID-19. Terlebih, banyak masyarakat yang menganggap figur publik merupakan role model atau panutan yang bisa dijadikan contoh bagi mereka.

"Figur publik sosok yang dikenal secara luas oleh masyarakat. Biasanya, hal-hal yang dilakukan atau diucapkan figur publik lebih mudah diikuti masyarakat," ucap Arifin.

[Baca Juga: Total Denda Pelanggaran PSBB Masa Transisi Capai Rp167 Jutaan!]

Arifin menjelaskan, Satpol PP DKI Jakarta juga masih menggencarkan penindakkan pada setiap pelanggaran masker dengan pemberian sanksi sesuai ketentuan. Hal ini tertuang dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.

"Kami akan menegur atau memberikan sanksi bagi warga yang kedapatan tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah tanpa terkecuali," tandasnya.

[Baca Juga: Mulai 12 April, Pengguna Transportasi Umum Jakarta Wajib Pakai Masker]

Selama diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP memiliki peran penting dalam usaha memutus mata rantai penyebara COVID-19 di Ibu Kota. Dari mulai edukasi mengenai kebijakan tersebut dan yang paling penting adalah melakukan pengawasan serta siap memberikan tindakan untuk pelanggar kebijakan tersebut.

Walau saat ini sudah memasuki PSBB Masa Transisi tapi tugas dari Satpol PP dalam menindak pelanggar tak berarti terhenti. Buktinya hingga pertengahan Juni denda yang terkumpul mencapai angka ratusan juta.

Jumlah sanksi denda administratif tersebut masih belum termasuk dengan dengan penindakkan yang dilakukan di 45 tempat kerja serta fasilistas umum yang mencapai angka Rp70.500.000. Bila dijumlahkah dengan 486 sanksi denda adminsitratif perorangan maka jumlah total denda PSBB Masa Transisi DKI Jakarta hingga 14 Juni 2020 mencapai Rp167.250.000.