Kesehatan
Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat Tajam, Ini Saran Pakar UGM
Belum lama ini berbagai media memberitakan kabar yang mengkhawatirkan bagi para orangtua di Indonesia. Di mana berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI bahwa jumlah kasus diabates anak di Tanah Air meningkat tajam bila dibandingkan tahun 2010, yakni sekitar 70 kali lipat hingga Januari 2023. Dengan setidaknya untuk tahun 2023, angka penderita diabetes anak serta remaja di berbagai wilayah Indonesia berjumlah 1.654 kasus. Kondisi ini pun memicu pakar kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara.
Walau diabetes ada beberapa tipenya, biasanya anak-anak menderita jenis tipe 1. Di mana kondisi ini terjadi ketika penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang memiliki fungsi menghasilkan insulin. Padahal insulin memiliki fungsi membantu mengatur kadar gula di dalam darah dan saat ini hormon ini bermasalah maka kadar gula di dalam tubuh dapat meningkat tajam yang bisa memicu kerusakan.

Melihat data IDAI mengenai jumlah kasus diabetes anak di Tanah Air, Dosen Departemen Biostatistik, Epidemiologi, Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Lastdes Cristiany Friday Sihombing, S.Gz., MPH., mengungkapkan cara terbaik mengatasi kondisi ini adalah mencegah diabetes terjadi sedini mungkin. Mungkin Anda bertanya mulai dari kapan serta bagaimana caranya? Menurut Lastdes, ini bisa dilakukan sejak momen MPASI alias pemberiaan makanan pendamping ASI di usia 6 bulan.
Pakar kesehatan UGM itu melanjutkan, saat MPASI memang anak-anal diperkenalkan kandungan tambahan pangan sebagai rasa, yakni gula dan garam. Nah untuk pemberian tambahan pangan inilah, Anda harus memastikan takarannya tidak boleh berlebihan. “Anak-anak kalau dikenalkan dengan rasa yang signifikan baik asin, manis, maupun gurih akan cenderung ketagihan memilih makanan tersebut sehingga orang tua harus bisa mengatur atau membatasi konsumsi gula garam pada anak. Sebab, jika anak sudah terbiasa mengonsumsi gula maupun garam akan terbawa sampai dewasa dan sulit dihilangkan,” jelasnya, sebagaimana dikutip dari UGM.ac.id (6/2/2023).
Saat sudah masuk usia sekolah pun, orangtua harus memberikan edukasi kepada buah hati dalam memilih camilan atau jajanan demi menghindari makanan atau minuman dengan kandungan gula serta garam yang tinggi. Apalagi mengacu kepada anjuran WHO, konsumsi gula pada anak-anak hanya boleh enam sendok the per harinya dan ini sudah maksimal. Selain itu Lastdes Cristiany menambahkan, selain dari asupan, kurangnya aktivitas seperti olahraga atau kurang gerak juga ikut menjadi penyumbang pemicu diabetes. Oleh karena itulah, ia meminta agar anak-anak didorong untuk memperbanyak aktivitas di luar ruangan atau berolahraga demi mengurangi potensi diabetes.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.