Pendidikan
Kemendikbud Imbau Sekolah Buat Tim Pencegahan Tindak Kekerasan
Belakangan ini kembali terjadi berbagai bentuk tindak kekerasan di sekolah. Terkait adanya hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau agar sekolah segera membentuk tim pencegahan tindak kekerasan. Hal ini sebagaimana yang telah diatur dalam Permendikbud No.82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Kami mengimbau kepada sekolah untuk menaati Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, dan segera membentuk tim pencegahan tindak kekerasan, agar tidak terjadi lagi kasus-kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan,” kata Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ade Erlangga Masdiana, dilansir dari siaran persnya, (27/2/2020).

Dia menjelaskan, pendekatan untuk penanganan tindak kekerasan di sekolah mengharuskan sejumlah pihak secara sigap dan tertata melakukan penanggulangan terhadap tindak kekerasan di sekolah, baik yang sudah terjadi dan sedang terjadi. Pemberian sanksi dilakukan melalui regulasi yang dibuat dengan tegas atau menyebutkan sanksi bagi pelaku tindak kekerasan.
“Pencegahan mengharuskan sekolah, guru, dan pemerintah daerah untuk menyusun langkah-langkah pencegahan tindak kekerasan, termasuk penyusunan prosedur anti kekerasan dan pembuatan kanal pelaporan, berdasarkan pedoman yang diberikan oleh Kemendikbud,” terang Erlangga.
Ia juga mendorong agar terselenggaranya pendidikan karakter dengan memanusiakan manusia. Ia turut melarang agar tidak ada pendekatan kekerasan di lingkungan pendidikan.
“Kami juga mendorong terselenggaranya pendidikan karakter dengan memanusiakan manusia, dan melarang segala bentuk tindakan ataupun pendekatan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan,” kata Erlangga.
Adapun kasus perundungan yang baru-baru ini terjadi yakni di terjadi di sebuah sekolah di Mamere, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kasus itu bermula dari sebuah video bullying yang diduga dilakukan oleh para senior kepada juniornya dengan memaksa mereka memakan kotoran manusia viral di media sosial. Dilansir dari Kompas.com (26/2/2020), diketahui kasus perundungan tersebut terjadi di Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Total ada 77 siswa yang menjadi korban perundungan oleh seniornya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Ingin Berlayar di Australia Secara Gratis? Princess Cruises Gelar Kompetisi Daring
30 June 2022, 15:13
Dalam momen peluncuran program liburan di atas kapal pesir ke Tasmania, Princess Cruises menggelar kompetisi daring untuk mendapatkan tiket berlayar gratis selama delapan hari di Australia.

Hobi dan Hiburan
Mulai Pekan Depan! Serial Suka Duka Berduka Ditayangkan Perdana di Vidio
30 June 2022, 13:12
: Bagi Anda penggemar komedi Tanah Air, maka bersiaplah untuk menyaksikan serial Suka Duka Berduka yang diperankan bintang papan atas Indonesia yang mulai tayang pekan depan di Vidio.

Berita Kawasan
Stadion Patriot Bekasi Siap Jadi Tuan Rumah Piala AFF U-19 2022
30 June 2022, 11:09
Akhir pekan ini, Stadion Patriot Bekasi akan menjadi saksi gelaran perdana timnas di Piala AFF U-19 2022.

Kesehatan
Hindari Obat, Ini Tips Tidur dari Pakar Unair Bagi Penderita Insomnia
29 June 2022, 16:22
Menurut pakar Unair, demi mendapatkan tidur yang berkualitas, penderita insomnia seharusnya berupaya menghindari penggunaan obat tidur.