Kerja Sama Penelitian LIPI & Satu Laboratika: Perlu 2 Juta Rakyat Dites

Dalam kondisi darurat bencana COVID-19 yang hampir merata terjadi di dunia, semua pihak terus berupaya mencegah penyebaran virus corona. Termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lembaga ini bekerja sama dengan PT Satu Laboratika Utama melakukan tes deteksi COVID-19 sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit yang telah merenggut 635 nyawa berdasarkan laman covid19.go.id (22/4/2020). Kerja sama ini telah disepakati LIPI yang tertuang pada naskah resmi yang ditandatangani pada 20 April 2020 di Jakarta.

Melansir laman lipi.go.id (22/04/2020), Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menjelaskan, kerja sama ini ditujukan terutama untuk meningkatkan kapasitas keilmuan terkait uji tes COVID-19. Tujuannya adalah untuk segera dapat melakukan respon yang cepat dan tepat dalam menghadapi pandemi.

“Secara statistik, kasus masyarakat yang dites harusnya minimal dua juta kasus untuk merepresentasikan jumlah kasus di Indonesia. Perlu adanya database yang komprehensif untuk studi epidemologi terutama setelah musim hujan mereda. Dengan catatan, virusnya belum bermutasi,” kata Handoko.

Handoko menjelaskan, LIPI sudah melakukan tindakan preventif sedini mungkin terkait fasilitas-fasilitas yang dimiliki LIPI. Ia menambahkan, standard operational procedure (SOP) tes LIPI sudah sesuai dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Namun, memiliki kendala umum pada quality control-nya yang belum otomatis. “LIPI membuat ekstraksi, namun masih manual. Formulanya sudah tahu namun belum otomasi,” jelas Handoko.

[Baca Juga: Test Kit qPCR COVID-19 Buatan Anak Negeri Masuk Tahap Produksi Massal]

Sementara itu, Pengusaha dari Grup Bosowa Erwin Aksa mengatakan, kurangnya tes yang dapat dilakukan terhadap penduduk Indonesia menjadi salah satu alasan pentingnya penandatanganan nota kesepakatan ini. “Tes yang dilakukan di Indonesia masih berfokus pada kasus yang sudah kondisi parah, tidak pada carrier tanpa gejala,” ujarnya.

Menurut Erwin, kapasitas tes COVID-19 harus segera ditingkatkan agar dapat memberikan respon yang tepat atau mendapatkan angka real penderita penyakit ini. “Sebelum diketemukannya vaksin, pentingnya tes ilmiah yang tepat untuk dapat dilakukan oleh pihak yang qualified,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan kemampuan ilmiah LIPI dapat diformulasi dengan standar industrial yakni dengan bekerjasama dengan swasta. Targetnya adalah dapat melakukan tes setidaknya kepada 2 juta rakyat Indonesia. “Perlu adanya keteladanan dari pemimpin bagi masyarakat untuk perubahan-perubahan sosial yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menyikapi COVID-19,” tambahnya.