Pendidikan
Kesadaran Autisme Penting untuk Orangtua atau Anak?
Autisme merupakan kondisi dimana perkembangan otak tak sebagaimana mestinya, sehingga memengaruhi kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, gangguan perilaku, membatasi minat, dan lain sebagainya. Autisme mengganggu perilaku seseorang dalam bersosialisasi, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang. Autisme juga bisa disebut dengan ASD atau autism spectrum disorder, dengan tingkat keparahan dan gejala yang terjadi pada tiap orang berbeda-beda.
Anak-anak dengan autisme diyakini memiliki level kecerdasan normal dan baik, tetapi ada hal lain yang membuatnya terlihat berbeda. Maka dari itu, untuk mengenalkan kondisi ini kepada masyarakat luas serta mengurangi tingkat deskriminatif yang diterima oleh anak dengan autisme, perlu adanya peningkatan kesadaran dalam masyarakat.

Hari Kesadaran Autisme biasanya diperingati setiap 2 April ini sudah dirayakan selama 13 kali sejak tahun 2008 usai 2007 ditetapkan oleh PBB pada 18 Desember. Menurut Master of Nursing, Motivator dan juga Pemerhati Family Health dan Pendidikan di Indonesia Okky R. Ngakili atau yang lebih akrab disapa Zeyn, peringatan ini kerap kali digunakan untuk tempat membuktikan jika anak-anak dengan autisme itu spesial.
Tiap tahunnya, ada perayaan khusus sebagai simbol anak dengan autisme mampu dan sama seperti orang lain. Misalnya kampanye, Light it Up Blue yang rutin diselenggarakan di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, acara tersebut diselenggarakan di Monas.
Kesadaran autisme ini dirasa penting untuk anak-anak dengan autisme karena peringatan tersebut bisa dijadikan moment untuk anak dengan autisme unjuk bakat dan prestasi. Namun, tak semua anak dengan autisme mengerti soal hari peringatan ini, pasalnya tingkatan autisme seseorang bisa berbeda-beda.
“Jika kondisi autis ringan, mereka akan sadar dan ingat dengan apa yang mereka lalukan. Akan tetapi jika tingkatannya sedang ke berat, masih perlu diingatkan berkali-kali. Pada tingkat ini, anak [dengan] autis[me] harus terus didampingi untuk diingatkan dan diarahkan,” ujar Zeyn kepada PingPoint (1/4/2020).
Maka dari itu, anak dengan kondisi autisme ringan menganggap tanggal 2 April merupakan hari penting, di mana mereka bisa menunjukan prestasi dan kemampuannya. Sedangkan untuk anak kondisi berat ke sedang, hari tersebut lebih dirasa penting untuk orangtua yang memiliki anak dengan autisme, karena pada acara ini orang tua bisa bertemu dengan orang tua lain sehingga membentuk support system.
Menurutnya, berdasarkan hasil riset dan jurnal-jurnal yang ia baca, 92 persen dari 100 orang tua memiliki anak dengan autisme sudah sadar bahwa setiap tanggal 2 April merupakan Hari Kesadaran Austisme.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.