Ketahui Ini, Sebelum Buka Jastip di Liburan Akhir Tahun!

Akhir tahun sudah berada di depan mata. Bukan Desember biasanya dimanfaatkan sebagai masa liburan akhir tahun para traveler atau warga urban yang ingin sekedar mencari suasana baru dengan berwisata di kota impian. Ketika bepergian atau traveling, tak jarang teman atau keluarga Anda menitip barang atau oleh-oleh yang biasa disebut dengan jastip atau jasa titip. Hal ini memang sering terjadi namun apakah ada aturan tersendiri tentang jastip? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar ketentuan membawa barang belanjaan dari luar negeri, sebelum menawarkan jastip.

Melihat banyaknya jastip belakangan ini membuat tidak sedikit orang yang ingin mencoba peruntungan pada bisnis ini. Selain jalan-jalan, Anda bisa berbelanja dan mendapatkan keuntungan dari jastip, khususnya pada momen akhir tahun seperti ini, dimana akan ada banyak promo barang. Meski cukup menguntungkan, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika membuka jastip agar tidak menjadi ilegal.

[Baca Juga: Berbisnis dan Mencari Jastip Lebih Mudah dengan Gibby]

Bagi Anda yang berencana melakukan liburan di luar negeri, disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu seputar barang bawaan. Selain itu Anda juga perlu mengecek kembali tentang semua ketentuan yang berlaku, baik ketentuan dari negara tujuan atau pun ketika kembali ke Indonesia. Terkait hal jastip, Bea Cukai RI menegaskan beberapa ketentuan terkait barang bawaan.

Menurut badan Bea Cukai pada Instagram @beacukairi, Khusus barang bawaan penumpang untuk keperluan diberikan pembebasan sebesar USD500 per penumpang. Perlu di ingat bahwa pembebasan ini diberikan untuk barang keperluan pribadi. Contoh : Untuk barang keperluan pribadi, ada fasilitas pembebasan sebesar 500 dolar AS atau sekitar Rp7 jutaan, bila lebih dari jumlah tersebut, akan dikenakan biaya masuk sebesar selisih harga barang yang ditambah dengan PPN dan PPH. Sedangkan untuk barang bukan keperluan pribadi, pembebasan tersebut tidak berlaku.

[Baca Juga: Gosend Golucky, Promo Belanja Online Akhir Tahun]

Lebih lanjut pihak Bea Cukai menjelaskan, “Jika Anda membawa barang elektronik lebih dari dua, selain membayar bea masuk dan pajak, Anda juga harus mendapat izin dari kementerian lembaga terkait. Untuk pakaian maksimal hanya bisa 10 potong. Kalau untuk barang kecantikan itu tetap tergantung keperluannya untuk siapa. Kalau untuk pribadi dan tidak melebihi ketentuan ya sah-sah saja."

Dikutip dari kumparan.co.id (5/12/2019), Direktorat Jendral Bea Cukai bidang Komunikasi dan Publikasi Deni Surjantoro menambahkan, "Semua barang itu bisa masuk asalkan sesuai aturan. Sebenarnya tidak tergantung biaya (kalau pembeli mampu membayar pajak), tetapi lebih kepada barang tersebut untuk siapa nantinya.” Pada dasarnya membuka Jastip terbilang legal jika Anda memahami betul tentang semua ketentuan yang berlaku. Sesuai dengan yang dikatakan @beacukairi, legal itu mudah asal tahu aturannya.