Berita Kawasan
Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sebut Mulai Ada Kemajuan PSBB Jabodetabek
Terhitung sudah sekitar 3 pekan pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (31/3/2020). Setelahnya, sejumlah pemerintah provinsi pun mengajukan untuk menerapkan PSBB di daerahnya, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa penerapan PSBB di Jabodetabek belum efektif. Meski demikian, menurutnya mulai ada kemajuan dibandingkan dengan beberapa pekan sebelumnya.
“Artinya halte, kemudian stasiun, dan terminal sudah mengalami banyak penurunan. Persoalannya bukan pada transportasinya tetapi persoalannya ada di hulu yaitu masih banyaknya pekerja yang bekerja di kantor,” ujar Doni, dilansir dari setkab.go.id (21/4/2020).
Oleh karenanya, Doni mengatakan bahwa perlu meningkatkan imbauan, hingga akhirnya juga memberi teguran, dan peringatan. Doni berharap agar gugus tugas di daerah lebih tegas untuk memberikan sanksi kepada perkanotan dan juga perusahaan-perusahaan yang masih belum mematuhi protokol kesehatan.
PSBB di Daerah Lainnya
Sementara itu, sejumlah daerah di Indonesia ada pula yang menerapkan PSBB hanya untuk sebagian wilayah. Doni menyampaikan untuk yang di Surabaya, Gresik, Sidoarjo hanya sebagian wilayah saja untuk Gresik dan Sidoarjo. Dalam hal ini pihaknya mengembalikan lagi kepada kebijakan pemerintah daerahnya.
“Saya pikir bisa saja, usulan tentunya dalam bentuk utuh kabupaten/kota, tetapi kalau pemerintah daerah hanya memberlakukan sebagian, ini dikembalikan kepada kebijakan dari gugus tugas daerah. Toh di sana juga ada unsur TNI, ada unsur Polri, ada unsur BIN, ada unsur pusat yang ada di daerah. Saya pikir daerah pasti lebih menguasai, lebih mengetahui apa yang terbaik buat mereka,” imbuhnya.

Untuk parameter keberhasilannya sendiri, Doni melihat bahwa ada peningkatan. Namun, peningkatannya lebih kecil dibanding pemodelan yang dibuat oleh pakar-pakar di bidang matematika.
Oleh karena itu, menurut Doni PSBB ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran kolektif mengingat upaya ini tidak akan berhasil bila bekerja sendirian tanpa dukungan di masyarakat.
“Ini pun harus menjadi salah satu ujung tombak kita sebagaimana tadi telah disampaikan bahwa WHO sendiri telah memberikan apresiasi tentang keterlibatan banyak pihak di Indonesia termasuk para relawan,” jelasnya.
Doni pun juga mengingatkan kembali pentingnya peran tokoh non-formal untuk menyampaikan perihal pentingnya pencegahan COVID-19 dengan bahasa lokal sehingga masyarakat dapat sadar. Apalagi anak-anak muda dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Bila mereka tidak sadar bahaya COVID-19, maka mereka tanpa sadar dapat menularkan virus ke keluarganya, utamanya yang termasuk dalam kelompok rentan.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Titipku Perkuat Ekosistem Digital di Pasar Modern Paramount
09 February 2023, 14:46
Titipku mengklaim ekosistem digital yang diterapkan perusahaannya di Pasar Modern Paramaount mampu mendorong model bisnis B2B2C, hingga menjadi lahan mengumpulkan pundi-pundi rupiah bagia Jatiper.

Hobi dan Hiburan
Lebih Dari 65 Ribu Penggemar Dewa 19 Sukses Semarakkan Konser di JIS
09 February 2023, 11:44
Pada akhir pekan kemarin konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19 sukses menghibur puluhan ribu baladewa dan baladewi yang berkumpul di JIS.

Berita Kawasan
580 Usulan Masyarakat Diajukan di Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024
08 February 2023, 15:59
Dalam Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024, lima kelurahan mengajukan 580 usulan dengan total pagu mencapai lebih dari ratusan miliar rupiah.

Kesehatan
Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat Tajam, Ini Saran Pakar UGM
08 February 2023, 13:57
Dengan data yang belum lama ini dirilis IDAI terkait semakin meningkatnya kasus diabetes terhadap anak, pakar kesehatan UGM memberikan sarannya agar buah hati Anda terhindar dari penyakit ini.