Berita Kawasan
Kiat BPPT Mereduksi Curah Hujan di Wilayah Jabodetabek
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan tentang adanya potensi cuaca ekstrem. Disebutkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan konsisten mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) di periode 25 Februari hingga 1 Maret 2020.
Pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengupayakan teknik penyemaian flare sebagai langkah antisipasi curah hujan. Dalam mengeksekusinya, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) akan memusatkan kegiatan penyemaian di posko TMC, Bandara Budiarto Curug Tangerang.

Teknik yang pernah diterapkan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau ini sejatinya telah dilakukan sebanyak dua kali pada Rabu (26/2/2020) lalu. Penyemaian pertama di kawasan barat laut Jabodetabek, yakni di Kepulauan Seribu pada pukul 11:00 WIB dan yang kedua di kawasan barat daya Jabodetabek dan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, pukul 15:35 WIB.
Soal skema pengerjaannya, Kepala BBTMC-BPPT Tri Handoko menuturkan, flare ditembakkan dari pesawat Piper Cheyenne (PK-TMC) ke awan yang berpotensi menghasilkan curah hujan cukup tinggi, ada pun isi dari tabung flare adalah garam.
“Dengan menggunakan flare pada operasi penyemaian akan diperoleh efisiensi operasional yang lebih optimal,” jelas Tri seperti yang tertulis di dalam siaran pers, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com (27/2/2020) kemarin.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Penerapan TMC Budi Harsoyo menjelaskan, terdapat dua jenis flare yang digunakan dalam operasi penyemaian ini, yakni Hygroscopics Flare dan Agl Flare BIP. Menurutnya teknik penyemaian dengan jenis yang pertama, memiliki kandungan CaCl2 digunakan untuk awan yang baru tumbuh di wilayah Jabodetabek, utamanya yang berada di kawasan downwind (turbin angin) seperti Depok, Bogor dan sekitarnya.
Dia menambahkan, penyemaian akan dilakukan dengan membakar flare sebanyak-banyaknya di dasar awan dengan ketinggian sekitar 3000-4000 kaki, dengan tujuan mengganggu pertumbuhan awan. Sedangkan teknik penyemaian dengan jenis yang kedua diperuntukan untuk awan-awan yang berada di ketinggian di atas 20.000 kaki (sekitar 18,2 kilometer). Awan cumulonimbus dengan suhu puncak di kisaran enam derajat Celcius adalah target penyemaian.
“Kandungan Agl Flare BIP ini adalah perak iodide, di luar negeri sering digunakan untuk mengurangi hujan es. Penyemaian dilakukan pada ketinggian minimal 10 ribu kaki di daerah updraft awan target. Semakin tinggi, penyemaian semakin baik,” tuturnya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Hindari Obat, Ini Tips Tidur dari Pakar Unair Bagi Penderita Insomnia
29 June 2022, 16:22
Menurut pakar Unair, demi mendapatkan tidur yang berkualitas, penderita insomnia seharusnya berupaya menghindari penggunaan obat tidur.

Pendidikan
Wuling Bakti Pendidikan Jalin Kerja Sama Bersama SMK Negeri 1 Singosari
29 June 2022, 15:00
Wuling terus membuktikan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah kejuruan.

Pendidikan
Ini Organisasi Non-profit di Kota Malang dengan Fokus Pemberdayaan Difabel
29 June 2022, 14:20
Sejak awal berdirinya, Percacita bergerak untuk menghilangkan stigma dari kaum difabel dan menunjukkan kepada publik bahwa mereka juga mampu berkarya.

Bisnis
Ford Foundation Jakarta: Impact Investing Kunci Atasi Ketimpangan
29 June 2022, 10:18
Organisasi filantropi mendorong lebih banyak investor di Tanah Air memilih ranah impact investing yang tak hanya menargetkan profit semata tapi juga turut mendukung mengatasi ketimpangan di Indonesia